Suara.com - Eliano Johannes Reijnders Lekatompessy atau dikenal Eliano Reijnders, pesepak bola berdarah Belanda-Indonesia menjadi sorotan setelah bergabung dengan Timnas Indonesia. Selain itu yang menarik perhatian adalah keterikatannya dengan Maluku, tepatnya dari desa Latuhalat, yang merupakan tempat asal kakeknya.
Eliano Reijnders juga menyebut ingin mengunjungi kampung halaman kakeknya itu ketika berlibur di Indonesia. Lalu seperti apa daerah Latuhalat itu?
Dalam sebuah wawancara di YouTube akun milik skor Indonesia, Eliano mengungkapkan rasa antusiasnya untuk bermain bagi Indonesia, yang dipicu oleh akar keluarganya dan dukungan penuh dari keluarganya, termasuk saudaranya yang bermain untuk Timnas Belanda.
Tidak hanya sepak bola, Reijnders juga menunjukkan ketertarikannya untuk mengunjungi desa keluarganya di Maluku. Rasa bangganya terhadap warisan leluhur ini memperkuat keputusannya untuk bermain bagi Indonesia dan menyelami lebih dalam kebudayaan serta sejarah yang ada di balik nama keluarganya.
Baca Juga: 2 Alasan Eliano Reijnders Bakal Jadi Hulu Ledak Mematikan Indonesia di Laga Kontra Bahrain
Latuhalat: Asal Usul Keluarga Eliano Reijnders
Latuhalat adalah sebuah desa di Pulau Ambon yang terkenal dengan keindahan alam, sejarah, dan budayanya yang kaya. Sebagai daerah asal kakek Eliano, desa ini memiliki sejarah panjang yang tak hanya mempengaruhi kehidupan masyarakat Maluku, tetapi juga memiliki dampak besar bagi diaspora Maluku yang tersebar di seluruh dunia, termasuk Belanda.
Di video tersebut, Eliano mengungkapkan rasa bangganya terhadap garis keturunan Indonesia dari pihak ibunya, yang sebagian berasal dari Maluku. Desa Latuhalat, sebagai bagian dari sejarah keluarganya, memberikan Eliano lebih dari sekadar hubungan darah.
Tetapi juga rasa tanggung jawab untuk membawa kebanggaan ini ke panggung internasional melalui sepak bola. Ia menyebutkan keinginannya untuk mengunjungi Latuhalat dan melihat langsung kampung halaman leluhurnya.
Pesona Wisata dan Budaya Latuhalat
Terletak di sisi selatan Pulau Ambon, Latuhalat menawarkan keindahan pantai yang memukau dan kebudayaan yang masih sangat terjaga.
Pantai Namalatu, salah satu destinasi wisata andalan desa ini, terkenal dengan airnya yang jernih dan terumbu karangnya yang menawan, menjadikannya surga bagi para penyelam.
Baca Juga: Mees dan Eliano Berpeluang Starter, Ini Prediksi Line Up Timnas Indonesia
Selain itu, Pantai Pintu Kota yang memiliki formasi batu karang unik juga menjadi daya tarik wisatawan yang tertarik dengan keindahan alam khas Maluku.
Budaya di Latuhalat juga sangat kental dengan tradisi-tradisi tua Maluku. Seperti halnya banyak desa lain di Maluku, Latuhalat memiliki sejarah panjang terkait penyebaran agama Kristen di kawasan ini, dimulai sejak kedatangan bangsa Portugis pada abad ke-16.
Seni musik tradisional seperti Tifa dan tahuri masih dimainkan dalam berbagai acara adat, termasuk upacara inisiasi pemuda yang disebut "karia". Keterikatan yang kuat terhadap tradisi dan adat ini kemungkinan menjadi salah satu alasan mengapa Eliano merasa penting untuk menjelajahi dan menghargai asal usul keluarganya.
Dukungan Keluarga dan Aspirasi di Sepak Bola
Dalam video YouTube tersebut, Eliano juga berbagi tentang bagaimana keluarganya sangat mendukung keputusannya untuk bermain bagi Indonesia.
Ibunya dan saudaranya memberikan dorongan bagi Eliano untuk mengikuti hatinya dan berkontribusi bagi tim nasional Indonesia.
Selain itu, diskusi sepak bola selalu menjadi bagian dari percakapan keluarga, yang mencerminkan betapa besar pengaruh keluarga dalam kehidupan dan karier Eliano.
Sebagai pemain yang serba bisa, Eliano yakin dengan kemampuannya untuk memberikan dampak besar di lapangan, baik sebagai gelandang maupun sayap.
Aspirasi besar yang ia miliki tidak hanya untuk tim nasional, tetapi juga untuk menggapai impian berkompetisi di Piala Dunia. Ia merasa bahwa bermain di stadion besar di Indonesia, dengan dukungan ribuan penggemar, akan memberinya energi tambahan untuk memberikan performa terbaik.
Pengaruh Maluku dalam Identitas Eliano
Bagi Eliano, Latuhalat bukan hanya sekadar asal usul kakeknya, tetapi juga menjadi bagian penting dari identitas dirinya. Meskipun tumbuh besar di Belanda, akar Maluku yang mengalir dalam darahnya memberikan inspirasi bagi Eliano untuk terus berjuang dan meraih prestasi dalam kariernya.
Hal ini selaras dengan nilai-nilai tradisional Maluku yang sering mengajarkan kerja keras, kebersamaan, dan semangat juang, sesuatu yang Eliano bawa dalam setiap langkahnya di lapangan.
Dalam wawancara tersebut, ia juga mengakui betapa besar dampak yang bisa diberikan kepada dunia sepak bola Indonesia dengan hadirnya pemain seperti dirinya.
Dengan tekad kuat dan dukungan dari masyarakat Indonesia, ia berharap dapat membawa Timnas Indonesia meraih kemenangan di berbagai turnamen besar, termasuk Piala Asia dan bahkan Piala Dunia.
Eliano Reijnders tidak hanya seorang pemain sepak bola yang penuh talenta, tetapi juga sosok yang memiliki keterikatan emosional dengan tanah leluhurnya di Latuhalat, Maluku.
Desa Latuhalat, dengan sejarah, budaya, dan keindahan alamnya, memberikan warisan tak ternilai bagi Eliano dan menjadi salah satu penggerak di balik keputusannya untuk bermain bagi Timnas Indonesia.
Dengan kombinasi antara warisan leluhur dan kemampuan luar biasa di lapangan, Eliano berambisi membawa kebanggaan bagi keluarganya, Indonesia, dan juga Maluku.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama