Bak Langit dan Bumi! Beda Kampus Raffi Ahmad dan AHY: UIPM Thailand VS UNAIR Surabaya

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Jum'at, 11 Oktober 2024 | 12:41 WIB
Bak Langit dan Bumi! Beda Kampus Raffi Ahmad dan AHY: UIPM Thailand VS UNAIR Surabaya
Kolase Raffi Ahmad dan AHY (Agus Harimurti Yudhoyono). (Dok. Tangkapan Layar/Instagram/Kolase)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dua tokoh publik Indonesia, Raffi Ahmad dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mencuri perhatian dengan pencapaian mereka. Perbandingan kampus keduanya pun disebut bak langit dan bumi. Kenapa bisa begitu ya?

Raffi Ahmad menuai kontroversi setelah menerima gelar kehormatan Doktor Honoris Causa dari Universal Institute of Professional Management (UIPM) Thailand. Di sisi lain, AHY meraih gelar doktoral dari Universitas Airlangga (Unair), salah satu universitas ternama di Indonesia.

Kedua kasus ini menyoroti pentingnya kredibilitas dan kualitas lembaga pendidikan di Indonesia. Kita simak yuk perbandingan keduanya!

1. Raffi Ahmad dan Kontroversi Gelar dari UIPM

Baca Juga: Santainya Raffi Ahmad walau Kena Blunder Gelar Doktor Kehormatan: Apa Masalahnya? Saya Gak Maling

Raffi Ahmad, artis dan pengusaha terkenal, baru-baru ini menerima gelar doktor honoris causa dari UIPM Thailand. Namun, gelar tersebut langsung memicu kontroversi. Banyak pihak mulai mempertanyakan legalitas dan kredibilitas universitas tersebut, terutama setelah ditemukan bahwa lokasi kampus yang tercantum di situs resmi UIPM ternyata adalah sebuah hotel atau apartemen. Selain itu, status akreditasi UIPM juga diragukan, meskipun mereka mengklaim telah diakui oleh Asosiasi Universal Perguruan Tinggi dan Universitas Profesional (UAPCU).

Kontroversi ini semakin meluas setelah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyatakan bahwa UIPM tidak terdaftar sebagai lembaga pendidikan tinggi yang diakui di Indonesia. Banyak yang meragukan proses pemberian gelar tersebut, terutama karena metode pembelajaran UIPM yang seluruhnya daring dan biaya pendidikan yang relatif rendah dibandingkan dengan universitas ternama lainnya.

Beberapa poin utama yang menjadi sorotan dalam kasus UIPM antara lain:

  • Legalitas dan Kredibilitas: UIPM tidak terdaftar sebagai institusi resmi di Indonesia, dan domain situsnya yang menggunakan ".com" alih-alih ".ac.id" menimbulkan kecurigaan terkait kredibilitasnya.
  • Lokasi Fisik yang Meragukan: Alamat kampus yang tercantum ternyata tidak sesuai dengan kenyataan, menambah keraguan terhadap institusi ini.
  • Kualitas Akademik: Selain masalah legalitas, kualitas akademik UIPM juga dipertanyakan, termasuk bahasa dan tata cara penulisan yang dianggap kurang profesional.

Kontroversi ini menimbulkan kekhawatiran akan komersialisasi gelar akademik dan pentingnya masyarakat untuk lebih kritis dalam memilih lembaga pendidikan. Kasus UIPM menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya menjaga martabat dan kualitas pendidikan tinggi.

2. AHY Raih Gelar Doktoral dari Universitas Airlangga

Baca Juga: Annisa Pohan Beri Tantangan AHY yang Baru Saja Bergelar Doktor: Gimana Pap?

Di sisi lain, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berhasil menambah deretan prestasi akademiknya dengan meraih gelar doktor dari Universitas Airlangga, Surabaya. Setelah tiga tahun menempuh pendidikan, AHY mempertahankan disertasinya yang berjudul "Kepemimpinan Transformasional dan Orkestrasi Sumber Daya Manusia Menuju Indonesia Emas 2045" dalam sidang terbuka yang dihadiri oleh para guru besar dan akademisi.

AHY, yang sebelumnya sudah memiliki sejumlah gelar akademik dari universitas internasional seperti Nanyang Technological University dan Harvard University, menegaskan pentingnya kepemimpinan transformasional dalam mempersiapkan Indonesia menuju era Indonesia Emas 2045. Rektor Unair, Profesor Moh Nasih, menyatakan bahwa AHY adalah doktor ke-88 dari program tersebut dan menjadi contoh dari keberhasilan program doktoral Unair yang berfokus pada pengembangan pemimpin masa depan.

Universitas Airlangga, tempat AHY menyelesaikan studi doktoralnya, telah lama dikenal sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi terkemuka di Indonesia. Dengan program doktoral yang unggul, Unair terus berupaya menghasilkan lulusan berkualitas yang mampu berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Melalui program doktoralnya, Universitas Airlangga terus berinovasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan memastikan bahwa lulusan program ini mampu bersaing di kancah global.

Kasus UIPM dan pencapaian akademik AHY di Unair memberikan refleksi penting tentang dunia pendidikan di Indonesia. Sementara lembaga seperti UIPM menghadapi kritik tajam atas legalitas dan kredibilitasnya, Universitas Airlangga menunjukkan bagaimana kualitas pendidikan tinggi yang terjamin dapat mendukung pengembangan sumber daya manusia unggul.

Masyarakat perlu lebih kritis dan berhati-hati dalam memilih institusi pendidikan agar tidak tergiur dengan tawaran gelar akademik yang tidak jelas, demi menjaga integritas dan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia.

Itulah pembahasan singkat tentang almamater Raffi Ahmad dan AHY yang disebut bak langit dan bumi. Bagaimana menurut pembaca?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI