Suara.com - Memiliki anak dengan karakter yang baik adalah dambaan setiap orang tua. Namun, membiasakan anak dengan nilai-nilai positif sejak dini bukanlah hal yang mudah. Lalu, bagaimana cara membesarkan anak agar memiliki karakter yang baik? Simak pula nilai-nilai apa saja yang perlu diajarkan kepada anak agar ia tumbuh menjadi sosok yang memiliki karakter baik.
Apa yang Dimaksud dengan Karakter Anak?
Karakter pada anak adalah sifat dan kepribadian yang selain dipengaruhi oleh faktor eksternal, sifat dan kepribadian, juga dapat dibentuk oleh orang tua dengan cara mengajarkan karakter-karakter yang positif kepada anak. Nah, karakter baik ini bisa diajarkan oleh orang tua dengan cara menjadi role model bagi anak.
Apa Manfaat Anak Punya Karakter Baik?
Baca Juga: 5 Faktor Internal yang Menyebabkan Anak Menagalami Speech Delay
Mengutip dari laman Children Central, karakter yang baik adalah pondasi kuat bagi anak untuk menjalani hidup. Anak dengan karakter baik cenderung lebih bahagia, sukses, dan memiliki hubungan sosial yang positif.
Tentu saja, kita sebagai orang tua pasti ingin anak hidup bahagia dan sejahtera di masa depan, bukan? Oleh karena itu, yuk ketahui apa saja nilai dasar yang harus ditanamkan kepada anak sejak dini, yang dapat membantunya mencapai kehidupan yang baik di masa depan!
1. Compassion (kepedulian)
Compassion atau kepedulian adalah salah satu nilai yang paling penting yang dapat dimiliki oleh seorang anak. Lebih dari sekadar kebaikan hati, kepedulian mencakup berbagai tindakan murah hati, belas kasih, dan upaya untuk membantu orang lain tanpa mengharapkan imbalan apa pun.
Mengingat usia anak yang masih muda, menempatkan kebutuhan orang lain di atas kebutuhan mereka sendiri bukanlah sesuatu yang selalu datang secara alami. Jadi, kita sebagai orang tua dapat mengajarkannya dengan memberikan contoh. Ketika orang tua menunjukkan kebaikan kepada orang lain, maka anak akan belajar dengan meniru perilaku.
Baca Juga: Ulasan Buku Menjadi Orangtua yang Mencintai dan Dicintai Anak
2. Integrity (dapat diandalkan)
Integritas juga merupakan salah satu nilai penting yang perlu ditanamkan pada anak sejak usia dini. Nilai ini mencakup kejujuran, ketulusan, konsistensi, dan kemampuan untuk berpegang pada nilai-nilai etika tanpa kompromi. Ketika anak memiliki integritas, mereka akan hidup dalam keselarasan dengan nilai-nilai moral yang benar. Mereka akan menjadi individu yang memiliki prinsip-prinsip yang teguh, bertanggung jawab, dan tulus dalam segala tindakan dan keputusan mereka.
Sebagai contoh, jika kita mengajarkan anak tentang pentingnya jujur, mereka akan belajar untuk tidak berbohong atau menyembunyikan kebenaran. Mereka akan menjadi individu yang dapat dipercaya dan dihormati oleh orang lain.
3. Courage (keberanian)
Keberanian adalah tentang mengambil risiko dan memiliki kepercayaan pada diri sendiri bahwa ia mampu untuk melakukan sesuatu yang sulit. Keberanian anak harus dipupuk dengan mencontohkan tindakan berani melalui tindakan orang tuanya. Ini berarti orang tua juga perlu melakukan hal-hal yang sulit tetapi diperlukan jika memungkinkan, seperti mendengarkan dengan saksama ketika anak-anak membutuhkan Anda, mengajukan pertanyaan yang sulit, dan berada di sisi mereka dalam segala situasi.
Sebagai orang tua, kita juga perlu ingat untuk merayakan kesuksesan anak, karena ini akan membantu meningkatkan kepercayaan diri mereka lebih dari apa pun! Dengan menyediakan lingkungan yang mendorong di mana mereka merasa cukup aman untuk mengambil risiko, anak dapat menjadi seseorang yang memiliki keberanian tinggi.
4. Resilience (ketangguhan)
Bahkan anak-anak yang masih kecil pun, terkadang dapat merasakan betapa beratnya kehidupan. Sama seperti orang dewasa, mereka juga memiliki perjuangan dan tantangan. Di sinilah nilai resilience atau ketahanan muncul. Dan anak-anak yang tangguh akan dapat mengatasi situasi sulit.
Meskipun wajar bagi kita sebagai orang tua untuk mencoba ingin melindungi anak dari pengalaman negatif atau menantang, penting bagi mereka untuk belajar bagaimana mengelola rintangan hidup mereka sendiri. Ketika anak-anak dihadapkan pada situasi sulit, dorong mereka untuk mencari solusi alih-alih segera menolongnya. Ini akan membantu anak menjadi lebih mandiri dan tangguh dalam jangka panjang.
5. Creativity (kreativitas)
Untuk menanamkan bilai creativity kepada anak, bebaskanlah ia untuk berimajinasi sesuka hati. Misalnya, melalui mainan seperti boneka atau robot-robotan. Sesekali boleh juga ajak anak untuk membuat karya artistik, bisa dalam bentuk lukisan, membuat gedung dari balok mainan, dsb. Selain mengasah kreativitasnya, membuat suatu karya dapat membantu anak untuk mengasah kemampuan problem solving, lho.
Nah, itulah lima nilai dasar yang akan membantu anak dalam kehidupan mereka sehari-hari kelak. Dan waktu terbaik untuk menanamkan nilai-nilai ini adalah sedini mungkin, terutama di 6 tahun kehidupan pertamanya. Tapi,
tentu saja tak ada kata terlambat untuk mulai menanamkan nilai-nilai baik kepada anak. Salah satunya dengan mengikutsertakan anak di program Taro Rangers Camp. Ini adalah kegiatan petualangan outdoor edukatif berbasis experiential learning dan character building, yang dirancang untuk menggabungkan elemen petualangan dan pembelajaran ilmu dan budi pekerti yang mendalam.
Ya, dalam rangka merayakan 4 dekade petualangan bersama anak Indonesia, Taro--salah satu pionir makanan ringan jenis net–kembali menggelar program Taro Rangers Camp yang berlangsung dari 28-29 September 2024 di Taman Safari Bogor. Mengusung tema The Greatest Adventaro, kegiatan ini menjadi semakin berpengaruh pada tumbuh kembang anak karena mampu mempertemukan para peserta yang merupakan anak-anak berusia 8-12 tahun dengan positive discipline coach untuk memastikan bahwa kegiatan ini memberikan dampak positif yang signifikan bagi anak-anak dan keluarga Indonesia.
Makanan ringan yang telah juga menjadi bagian dari pertumbuhan anak-anak Indonesia ini terus berkomitmen pada pembentukan karakter anak Indonesia lewat penggabungan antara petualangan dan pembelajaran. Seperti dikatakan Riza Arief Rahman, VP- Head of Marketing FKS Food, “Taro sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan keluarga Indonesia sejak 1984, dari pengalaman ngemil yang enak sekaligus menjadi inspirasi ajarkan nilai positif. Kami percaya bahwa masa depan anak-anak terletak pada kesempatan mereka mengeksplorasi, berimajinasi, dan belajar dari pengalaman langsung. Taro Rangers Camp adalah wujud nyata dari komitmen kami untuk tidak hanya menyediakan camilan lezat, tetapi juga mendukung perkembangan nilai-nilai budi pekerti dan keberanian anak-anak melalui petualangan. Kehadiran psikolog menjadi lebih istimewa karena mampu mengasah emosi mereka dalam berekspresi. Kami berharap akan lebih banyak anak Indonesia dapat menikmati petualangan edukatif yang tak hanya menyenangkan tetapi juga bermanfaat untuk masa depan mereka.”
Kegiatan ini sendiri adalah membangun karakter baik anak dengan mengasah penerapan 5 nilai dasar yang akan membantu mereka dalam kehidupan sehari-hari, seperti compassion (kepedulian), integrity (dapat diandalkan), courage (keberanian), resilience (ketangguhan), hingga creativity (kreativitas). Dalam program ini, peserta akan diajak menjalani petualangan mencari harta karun yang mewakili 4 elemen alam penting, yaitu air, api, udara, dan tanah. Selain itu peserta juga akan diajak untuk memahami elemen-elemen alam, karena kita semua percaya pentingnya menjaga keseimbangan alam untuk masa depan yang lebih baik.
Dari lebih 400 pendaftar, anak-anak ini disaring melalui proses penjurian yang ketat dengan penilaian berdasarkan 5 nilai dasar yang telah dijelaskan sebelumnya. Kemudian, selama 2 hari, mereka mengikuti berbagai kegiatan character building yang dibalut dalam bentuk permainan yang seru, di Taman Safari Bogor.
Yang membuat kegiatan ini spesial, karena anak-anak juga sekaligus diajarkan untuk bisa berekspresi dan mengemukakan pendapat lewat buku jurnal yang dibagikan. Mereka diharuskan mencatat, merefleksi diri atas tantangan yang dihadapi di camp, serta mengekspresikan nilai-nilai budi pekerti yang dipetik lewat journaling yang dibantu prosesnya oleh positive discipline coach. Harapannya, mereka bisa lebih memahami diri sendiri, mengekspresikan pendapat dengan lebih terbuka, dan membentuk karakter yang lebih baik.