Suara.com - Keretakan rumah tangga Baim Wong dan Paula Verhoeven tak terelakkan lagi. Pasalnya, Baim resmi melayangkan gugatan cerai pada Paula ke Pengadilan Agama (PA) Jakarta Selatan, Selasa (8/10/2024).
Baim sendiri langsung melakukan konferensi pers terkait percerainnya itu. Dalam kesempatan tersebut, Baim sempat mengungkap soal salah satu penyebab percerainnya.
Sambil menangis, Baim mengungkap bahwa Paula sudah berkhianat alias berselingkuh dengan salah satu teman dekatnya.
Kabar itu sontak menuai perhatian netizen. Momen-momen kebersamaan mereka pun ramai dikulik, salah satunya adalah momen lamaran romantis enam tahun lalu.
Baca Juga: Baim Wong Pamer Foto Bareng Anak-anak, Komentar Menohok Nikita Mirzani Disorot
Pada Juli 2018 lalu, Baim sengaja membuat momen lamaran yang berkesan untuk Paula.
"Gue udah kongkalikong sama temen kuliahnya Paula, namanya George. Dia yang bilang kalau misalkan Paula cita-citanya itu adalah dia dilamar dengan cara yang romantis," ujar Baim, dikutip dari video yang diunggah di YouTube Baim Paula.
Mewujudkan cita-cita tersebut, Baim Wong pun membuat proses lamaran yang menarik untuk Paula Verhoeven. , ia memilih untuk melamar dengan mengenakan kostum badut mampang yang tengah viral kala itu.
Baim bahkan sengaja mendatangkan perlengkapan kostum itu dari Jakarta ke Bali. Awalnya, Baim Wong yang mengenakan kostum itu menghampiri Paula yang baru keluar hotel.
Namun Baim Wong tak langsung membongkar penyamarannya di sana. Puncaknya, Baim menghampiri Paula dan adiknya yang tengah berada di sebuah pantai.
Baca Juga: Dibilang Pelit, Segini Mas Kawin Baim Wong Buat Paula Verhoeven: KUA sampai Salah Catat
Memakai kostum badut mampang, Baim mendekati Paula yang sedang berfoto di pantai dengan suasana senja.
Saat foto bareng, Paula awalnya tidak menyadari siapa sosok di balik kostum tersebut hingga Baim mempersembahkan cincin dan kertas bertuliskan "Marry Me".
Paula pun tertawa girang campur kaget kala melihat Baim muncul di balik kostum tersebut. Tanpa banyak bicara, Paula langsung menerima lamaran tersebut.
Di bulan yang sama, lamaran resmi mereka kemudian dilangsungkan di Semarang dengan adat Jawa yang khidmat.