Beda Gelar Doktor AHY dan Raffi Ahmad, Status Kampus Disorot

Vania Rossa Suara.Com
Rabu, 09 Oktober 2024 | 12:57 WIB
Beda Gelar Doktor AHY dan Raffi Ahmad, Status Kampus Disorot
Kolase AHY dan Raffi Ahmad. (Instagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) baru saja menerima gelar doktor dari Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya. Perolehan gelar doktor yang diraih AHY pun segera dibanding-bandingkan dengan Raffi Ahmad. Apa beda gelar doktor AHY dan Raffi Ahmad? Simak di sini.

AHY yang juga merupakan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) telah selesai menjalani ujian doktor terbuka. Ia kemudian menyandang status sebagai doktor dari Program Studi Pengembangan Sumber Daya Manusia UNAIR, Surabaya, Jawa Timur.

Pada hari memperoleh gelar tersebut, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tampak hadir mendampingi AHY bersama Annisa Pohan, Edhie Baskoro, dan Teuku Rifky, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat.

Momentum wisuda AHY pun menjadi sorotan warganet. Beberapa di antara mereka mulai membuat perbandingan gelar doktor AHY dan Raffi Ahmad.

Baca Juga: Alasan Menyentuh AHY Kejar Gelar Doktor: Bukan Hanya Sebuah Pencapaian Akademik

Beda Gelar Doktor AHY dan Raffi Ahmad

Seperti diketahui, belum lama ini, Raffi Ahmad menerima gelar doktor kehormatan atau doktor honoris causa dari Universal Institute of Professional Management (UIPM), Thailand. Uniknya, kampus yang memberikan gelar kepada Raffi Ahmad adalah kampus yang tidak diakui oleh Kemendikbud Indonesia. Di sisi lain, AHY meraih gelar doktor dari salah satu kampus terbaik Indonesia.

Tak hanya itu, Raffi Ahmad diketahui mendapat gelar Doctor Honoris Causa karena prestasinya di industri hiburan Indonesia. Suami dari Nagita Slavina itu mendapat gelar tersebut tanpa dipungut biaya dan tanpa mengikuti kegiatan belajar di UIPM. Hal ini berbeda dengan AHY yang harus mengikuti program studi. Disebutkan oleh Rektor UNAIR, Mohammad Nasih, dalam pidato pemberian gelar, bahwa AHY menyelesaikan studi dalam waktu 3 tahun 1 bulan 2 hari dengan predikat Cumlaude.

Disertasi yang dibuat AHY berjudul "Kepemimpinan Transformasional dan Orkestrasi Sumber Daya Mnausia Menuju Indonesia Emas 2045", menyampaikan bila academic output mampu menjadi academic impact maka bisa diaplikasikan ke tingkat negara karena cukup kompleks.

Ia menyampaikan bahwa Indonesia Emas 2045 mampu terwujud apabila ada rasa optimis dan juga realistis dalam mewujudkannya. Dalam disertasinya, AHY mengajak semua elemen untuk menyamakan tujuan agar visi Indonesia Emas 2045 bisa terwujud.

Baca Juga: Meresahkan! Beraninya Baim Wong Bersandar di Pundak Nagita Slavina Padahal Ada Raffi Ahmad

Melalui sidang terbuka meraih gelar doktor tersebut, AHY juga menawarkan pemahaman baru tentang kepemimpinan transformasional. Ini karena kepemimpinan transformasional dinilai mampu menjadi poros bagi bangsa yang memiliki visi yang baik ke depan.

Berbeda dengan Raffi Ahmad yang tidak perlu menghadapi dosen penguji, AHY harus menghadapi dosen penguji seperti promotor Prof Badri Munir Sukoco SE, MBA, PhD. AHY juga harus menghadapi Menteri Pendidikan Republik Indonesia, Prof. Dr. Ir. Mohammad Nuh DEA yang hadir sebagai penyanggah sidang.

Demikianlah perbedaan gelar Doktor AHY dan Raffi Ahmad.

Kontributor : Mutaya Saroh

Aris
Gelar tanpa belajar juga percuma, sama aja gelar yang di beli, hal semacam itu membuat kempus pemberi gelar juga martabat penyandang gelar jatuh, malu sama orang miskin yang cuman lulus SLTP (SMP)
1 komentar disini >

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI