Suara.com - Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memasang status 'Open To Work' di laman profil LinkedIn. Dalam unggahan di akun Instagram pribadi, Anies membagikan tangkapan layar foto profilnya di LinkedIn dengan tulisan #OpenToWork.
Hal ini berarti Anies menyatakan terbuka untuk berjejaring melalui platform LinkedIn. Anies mengatakan kini menjadi 'Pengacara' alias 'Pengangguran Banyak Acara'. Alhasil banyak pihak mengusulkan untuk jadi atlet lari di Gelora Bung Karno, naik gunung hingga nongkrong di toko kopi.
Lantas bagaimana riwayat pekerjaan Anies Baswedan yang kini open to work sampai dicap jadi saingan penganggguran itu? Simak penjelasan berikut ini.
Riwayat Pekerjaan Anies Baswedan
![Capres dan cawapres nomor urut satu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar saat debat perdana Capres dan Cawapres 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.arkadia.me/v2/articles/triasrohmadoni/Gqq7S9LMXcOgjHBGsDpUgV3EosZw3j7L.png)
Setelah lulus kuliah, Anies sempat bekerja di Pusat Antar Universitas Studi Ekonomi UGM selama satu tahun. Dia juga melanjutkan jenjang S3 dengan mengambil jurusan ilmu politik di Northern Illinois University, AS kemudian lulus di tahun 2004. Selama di sana, Anies bekerja jadi asisten riset di The Office of Research, Evaluation, and Policy Studies, Northern Illinois University.
Selanjutnya Anies juga bekerja sebagai manajer riset di IPC Inc, Bannockburn, Illnois, Amerika Serikat sampai tahun 2005. Namanya mulai menasional setelah menyandang gelar doktor di AS dan kembali ke Indonesia.
Pada tahun 2005, Anies langsung menjabat sebagai peneliti senior di Lembaga Survei Indonesia sampai tahun 2007. Di tahun yang sama, Anies juga menjabat sebagai Direktur Riset The Indonesian Institute.
Karier Anies dalam dunia akademis mencapai puncak ketika dia terpilih sebagai Rektor Universitas Paramadina di usia 38 tahun. Selama kepemimpinannya, dia menggagas berbagai inisiatif untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan mengisi kemerdekaan Indonesia lewat pendidikan.
Di tahun 2010, Anies menginisiasi Gerakan Indonesia Mengajar. Gerakan itu dimaksudkan untuk mendorong kemajuan pendidikan di Indonesia dengan mengirimkan para pemuda Indonesia mengajar Sekolah Dasar (SD) di pelosok Indonesia.
Pada tahun 2013, Anies terjun ke dunia politik menjadi peserta konvensi calon presiden dari Demokrat. Nama Anies pun semakin dikenal karena terlibat sebagai juru bicara pasangan capres Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla dan jadi bagian dari tim transisi presiden terpilih.

Janji kemerdekaan Anies untuk meningkatkan sektor pendidikan pun terwujud ketika Jokowi menunjuknya sebagai Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah dalam Kabinet Kerja 2014-2019. Meskipun mengalami reshuffle kabinet di tahun 2016, Anies tidak menyerah.