Suara.com - Mantan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan membuat publik geger dengan statusnya sebagai pencari kerja di platform LinkedIn.
Anies Baswedan mengubah profilnya menjadi 'Open To Work" di platform media sosial jaringan profesional tersebut.
Mantan gubernur DKI Jakarta ini pun secara terbuka mempersilakan warganet yang mau berjejaring dengannya untuk langsung membuka profil LinkedIn-nya.
"Tapi serius nih, buat yang mau berjejaring dengan saya via LinkedIn, silakan mampir di sini ya," ungkap Anies.
Sayangnya, saat ini laman LinkedIn Anies tak bisa diakses karena masalah teknis. Anies menduga hal ini lantaran banyaknya aktivitas yang ingin berjejaring dengannya.
"Iya, akunnya sedang kena temporary restriction karena aktivitas luar biasa, terlalu banyak permintaan koneksi baru dalam waktu singkat. Sedang diusahakan untuk recover ya," jelas Anies lewat X, Rabu (9/10/2024).
Gebrakan Anies untuk menjadi pencari kerja di LinkedIn pun menuai beragam respons warganet. Pasalnya, Anies menjadi 'saingan' berat para pencari kerja di Indonesia dengan rekam jejak yang sudah banyak dikenal publik.
"Semakin berat persaingan pengangguran di Indonesia. Lawannya Pak Anies," kata warganet.
Jika Anies Baswedan memutuskan untuk ikut 'bertanding' mencari kerja di LinkedIn dengan jutaan masyarakat lain, lantas seperti apa riwayat hidup atau Curruculum Vitae (CV) milik mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini?
Baca Juga: Aksi Anies Pasang 'Open To Work' di LinkedIn Ramai, Usai Gagal Nyagub Dihubungkan dengan Mulyono
Tak tanggung-tanggung, CV tersebut berjumlah lebih dari 40 halaman. Latar belakang pendidikan mentereng dari berbagai kampus ternama juga mejeng di CV akademisi tersebut.
Anies Baswedan mencantumkan Universitas Gadjah Mada (UGM), University of Maryland School of Public Policy dan Northern Illinois University yang menjadi almamaternya.
Tidak hanya itu saja, pengalaman kerja Anies juga ikut disorot, di antaranya pernah menjadi rektor Universitas Paramadina periode 2007-2014, Pendiri Kelas Inspirasi periode 2012-2014, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan periode Oktober 2014-Juli 2026 hingga Gubernur DKI Jakarta Periode 2017-2022.
Belum cukup, Anies juga mencantumkan berbagai proyek yang telah berhasil dikerjakannya saat menjabat sebagai gubernur dan sederet penghargaan yang pernah diterimanya.
Seperti diketahui, aksi Anies menjadikan profilnya sebagai 'pengangguran' tak lepas dari rekam jejaknya belakangan ini. Anies Baswedan diketahui tak terpilih saat maju di Pilpres 2024. Ia juga terdepak dari kandidat calon Gubernur Jakarta usai tak ada partai politik yang mengusungnya.