Suara.com - Prahara rumah tangga Pratama Arhan dan Azizah Salsha kembali disoroti warganet setelah Rachel Vennya membocorkan rekaman percakapan dan chat-nya dengan sang pemain Timnas di akun keduanya.
Sebagai pengingat, Zize sempat diisukan berselingkuh dengan mantan pacar Rachel, Salim Nauderer. Ternyata Arhan lah yang sempat membeberkan bukti dugaan perselingkuhan tersebut, bahkan mengizinkan Rachel untuk memviralkannya.
"Kata temen aku sih dia pernah ketemuan di apartemennya (sensor). Saya dapat buktinya hanya bukti chat sama foto-foto kirim ke (sensor). Dia juga nyimpen foto si (sensor), lumayan banyak juga, sama kirim emot-emot love," ujar Arhan dalam rekaman percakapannya dengan Rachel, dikutip dari akun Instagram @/budepji, Senin (7/10/2024).
"Sekarang urus aja yang terbaik menurut ka Rachel mau di viralin ya terserah ka Rachel, yang penting aku sebagai suami udah melakukan tugas aku ka," lanjutnya melalui chat.
Namun pada tanggal 21 Agustus, Arhan tiba-tiba berubah pikiran dan meminta Rachel untuk menghentikan publikasi masalah tersebut. Arhan sendiri mengaku tidak masalah jika Rachel tak bisa memaafkan Zize dan berjanji akan lebih menasihati sang istri ke depannya.
Janji Arhan ini tampaknya diwujudkan dengan mempertahankan rumah tangganya dengan Zize sampai sekarang, sementara Rachel diketahui telah berpisah dari Salim.
Lalu bagaimana agama Islam memandang seseorang yang mempertahankan pernikahannya sekalipun pasangannya telah berselingkuh atau berzina?
Hal ini pernah dibahas oleh Buya Yahya di kanal YouTube Al-Bahjah TV. "Bisa jadi sejak awal dia memang kepeleset. Jika hati masih kuat untuk mendidik dia, maka itu jauh lebih bagus daripada dilepas tanpa didikan," kata Buya Yahya.
Buya Yahya tak menampik bahwa perselingkuhan pasti membawa sakit hati. Karena itulah, jika memilih bertahan, maka harus ada komitmen dan kesepakatan baru untuk bersama-sama memperbaiki pernikahan.
Baca Juga: 8 Momen Bucin Pratama Arhan dan Azizah Salsha, Diduga Bikin Rachel Vennya 'Panas'
"Maka mendidik jauh lebih bagus, tentu di saat ada tanda-tanda penyesalan. Kalau pasangan tidak ada tanda-tanda penyesalan, ya tidak boleh dilanjutkan, itu namanya menyiksa diri. Apalagi kalau saling menyalahkan," ucap Buya Yahya.
"Bantu dia untuk bertobat, diterima lagi jika dia mampu. Mampu itu apa? Bisa menyimpan itu marah, sakit hatinya sampai kapanpun. Kalau tidak mampu, jangan. Lebih baik dicerai tanpa harus bercerita apa pun," imbuhnya.
Buya Yahya lalu membeberkan dua opsi untuk masalah rumah tangga berupa perselingkuhan. "Yang utama adalah dia ditolong, itu jauh lebih bagus, karena membawa orang dalam kebaikan adalah kewajiban, tentunya di saat dia kuat," tutur Buya Yahya.
"Kalau tidak mampu, maka berpisah dengan cara baik-baik, tanpa ada permusuhan, tanpa ada caci maki, tanpa ada menyebut kejelekannya," tandasnya menegaskan.