"Abad ke 6, kondisi sosiologis masyarakat Arab saat itu masih membunuhi bayi perempuan, anak perempuan jadi korban perbudakan seksual," terang Kalis.
"Menyelamatkan kemanusiaan perempuan dengan menikah dan memberi hak yang pantas dalam pernikahan, pada abad itu sudah pencapaian revolusioner," lanjutnya.

Kalis Mardiasih pun terang-terangan menyentil keluarga Bunda Aliyya yang mengizinkan putrinya menikah saat usianya baru genap 16 tahun.
"Kita sudah lewat dari masa jahiliyyah yang masih gelap segelapnya, masa perang bersenjata atau masa memberantas buta huruf jelang merdeka nih, Bu," tulis Kalis.
Penulis ini juga menyinggung soal kesehatan seksual, reproduksi, mental dan beberapa aspek lain yang seharusnya dipertimbangkan saat menikah muda.
"Zaman sekarang kita sudah sampai juga otak dan waktu kita buat mikirin kesehatan seksual dan reproduksi," kata Kalis.
"Healthy relationship, sampai kesehatan mental pula, belum lagi pembangunan manusia berkelanjutan," tandasnya.
Unggahan Kalis Mardiasih ini sontak saja viral. Beragam komentar dilontarkan oleh netizen saat melihat pernyataan penulis sekaligus aktivis ini.
"Pemikiran si bunda nih yang membuat Islam dipandang kolot dan ketebelakangan," ujar netizen.
Baca Juga: Bunda Aliyya Lulusan Mana? Dikritik usai Diduga Bandingkan Pernikahan Gus Zizan dengan Nabi Muhammad
"Mbak Kalis cus kasih tahu si paling beliau itu apalah kami ini yang katanya SDM rendah dan pemakan bangkai," imbuh netizen.