Mengapa Istri Gus Dipanggil Ning? Ini Makna dan Filosofinya

Rifan Aditya Suara.Com
Minggu, 06 Oktober 2024 | 15:01 WIB
Mengapa Istri Gus Dipanggil Ning? Ini Makna dan Filosofinya
Gus Miftah dan Ning Astuti (Instagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Belakangan ini, Gus Miftah dan istrinya, Ning Astuti, menjadi perbincangan hangat di media sosial. Lantas, mengapa istri Gus dipanggil Ning?

Sebuah potongan video memperlihatkan Gus Miftah menoyor kepala istrinya viral di media sosial. Pemimpin Pondok Ora Aji Yogyakarta tersebut terlihat memegang dan menggoyangkan kepala istrinya dengan cukup keras saat menikmati lagu yang dibawakan Denny Caknan.

Peristiwa ini terjadi saat perayaan Hari Lahir (Harlah) ke-12 pondok pesantrennya pada Kamis (19/9/2024) di Kalasan, Sleman, Yogyakarta.

Guncangan tangan Gus Miftah di kepala istrinya tersebut tampaknya cukup keras, hingga Ning Astuti terlihat berusaha menahannya. Gus Miftah sendiri memasang ekspresi sumringah dan terkesan bercanda.

Baca Juga: Sosok Kamila Asy Syifa: Influencer Muda Jadi Istri Gus Zizan, Bikin Netizen Singgung Isu Pernikahan Anak

Tindakan tersebut langsung memicu pro dan kontra, dengan banyak yang menilai Gus Miftah tidak menghormati posisi istrinya yang dihormati oleh para santri.

Menyusul viralnya aksi Gus Miftah, banyak yang penasaran mengapa istri Gus kerap dipanggil Ning. Berikut penjelasannya.

Makna dan Filosofi Panggilan Gus dan Ning

Di kalangan pesantren dan komunitas Islam di Jawa, istilah "Gus" sudah sangat dikenal sebagai panggilan atau julukan bagi keturunan seorang kyai, yang berarti bagus, arif, dan baik.

Jika dirunut lebih jauh, istilah "Gus" biasanya menjadi "agus", yang merujuk pada sosok yang mulia. Misalnya, di Madura, seseorang yang memiliki keturunan kyai biasanya disebut "Lora" atau "Ra". Sementara untuk bentuk jamak dari "Gus" istilahnya adalah "Gawagis."

Beberapa tokoh terkenal selain Gus Miftah dengan gelar Gus antara lain KH Abdurrahman Wahid yang akrab disebut Gus Dur, KH Ahmad Mustofa Bisri yang dipanggil Gus Mus, serta KH Ahmad Bahauddin Nursalim yang sering disapa Gus Baha.

Baca Juga: Sumber Kekayaan Gus Zizan dan Istri, dari Bisnis Fashion Hingga Usaha Keluarga

Sementara itu, untuk perempuan, ada sebutan khusus yaitu "Ning". Gelar ini menandakan bahwa seseorang tersebut memiliki tanggung jawab yang besar, sesuai dengan filosofi kata "Ning" yang berasal dari frasa Jawa "beningno ati", yang berarti menjernihkan hati.

Orang yang menyandang gelar ini diharapkan mampu menjernihkan hati agar bisa menjadi teladan yang baik bagi pengikutnya, yang dalam konteks ini adalah santrinya. Bentuk jamak dari "Ning" adalah "Nawaning."

Tidak semua orang dapat menggunakan panggilan tersebut. Hanya putra dan putri dari Kiai dan Bu Nyai di pesantren yang berhak menyandang gelar Gus dan Ning.

Dengan demikian, sudah sewajarnya istri dari Gus dipanggil dengan sebutan Ning, karena itu merupakan panggilan kehormatan.

Demikianlah penjelasan mengenai alasan mengapa istri Gus dipanggil Ning. Semoga bermanfaat.

Kontributor : Dini Sukmaningtyas

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI