Adapun Olivia melalui Sukla, telah berjuang selama sembilan bulan dan berhasil mengelola sampah di Bali sebanyak 14 ton, dengan cara edukasi door to door, membuat bank sampah, penjualan produk hijau hingga produk hasil olahan seperti RDF (Refuse-Derived Fuel) dan material daur ulang.
Di sisi lain, Ketua GoTo Impact Foundation, Monica Oudang mengatakan karena Indonesia membutuhkan banyak orang seperti Olivia, itu juga yang jadi alasan GIF Innovation Day digelar setiap tahunnya. Acara ini ditujuakn untuk mengajak para pemangku kepentingan untuk meninjau ulang inovasi yang benar-benar dibutuhkan di tanah air, khususnya mendukung inovasi lokal buatan karya anak bangsa.
“Ketika kami berkolaborasi dengan para changemakers dan melihat langsung permasalahan di masyarakat, kami melihat kebutuhan mendesak untuk menanamkan budaya inovasi di individu pembawa perubahan, dengan mengintegrasikan teknologi dan kearifan lokal melalui kolaborasi multisektor, memastikan bahwa solusi yang diimplementasikan tepat sasaran dan berkelanjutan,” ungkap Monica.
Apalagi Monica sangat yakin, inovasi atau hasil karya anak bangsa bisa lebih tepat sasaran menyelesaikan masalah sosial yang ada. Hal ini juga sejalan dengan Hasil riset ini juga mendukung Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2025-2029 oleh Pemerintah Indonesia, yang menekankan pentingnya pembangunan inklusif dan ramah lingkungan dalam mewujudkan visi Indonesia Emas.