Gaya Bicara Petinggi UIPM Pemberi Gelar Buat Raffi Ahmad Dikuliti: Ngomongnya Belepotan

Kamis, 03 Oktober 2024 | 19:24 WIB
Gaya Bicara Petinggi UIPM Pemberi Gelar Buat Raffi Ahmad Dikuliti: Ngomongnya Belepotan
Rantastia (X)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kemunculan petinggi Universal Institute Profesional Management (UIPM), kampus yang memberikan gelar Honoris Causa untuk Raffi Ahmad menuai sorotan. Pasalnya cara bicara Prof. Dr. Rantastia Nur Alangan disebut tak mencerminkan seorang petinggi kampus.

Pria yang menjabat sebagai CEO UIPM UN ECOSOC itu dianggap tak bisa menyusun kalimat dengan baik. Kemampuan komunikasinya juga dianggap kurang bisa dimengerti.

Hal ini tampak dalam unggahan akun X @mazzini_gsp.

"Rantastia dan UIMP fakta scam dunia pendidikan tinggi Indonesia level kronis," ungkap akun @mazzini_gsp.

"Dari dua video ini, pendiri UIPM untuk menyusun kalimat runut yang bisa dimengerti orang lain pun sangat kesulitan. Fakta menyedihkan bagi kita adalah ratusan orang sudah mendapat gelar dari dia," imbuhnya.

Baca Juga: Jadi Buruan Para Kolektor, Seberapa Mahal Tunggangan Raffi Ahmad di Pasar Motor Bekas?

Kemampuan komunikasi Rantastia dalam bahasa Indonesia bahkan dianggap tak lebih baik dari siswa sekolah menangah.

"Kemampuan komunikasi Rantastia dalam berbahasa Indonesia (video kiri) masih mending pelajar SMP & SMA menurut gue. Makin darah naik kita saat Rantas si tentara PBB ini berbahasa inggris dalam videonya," tandasnya.

Pada video yang beredar, Ratansia menjelaskan tentang UIPM dalam bahasa Inggris dan Indonesia. Baik menggunakan bahasa Inggris maupun Indonesia, Ratansia tampak terbata-bata.

Meski bahasa Inggrisnya belepotan, mengklaim bahwa dirinya jadi tentara internasional yang dinas di 15 negara.

"Rantas sangat yakin dia tentara Kerajaan Prussia, pantas aja kemarin UIPM ancam netizen ke ranah hukum karena owner yg akreditasi ke Prussian Kingdom," ungkap akun @mazzini_gsp.

Baca Juga: Kejanggalan Surat Peringatan UIPM 'Kampus Raffi Ahmad' Jadi Bahan Tertawaan: Kalah sama OSIS SMP

Rantastia juga menyebut dia diterima di badan cyber internasional lantaran pintar mengedit.

"Usia 38 tahun (2003) di badan cyber internasional karena bisa ngedit. Usia 40-45 tahun (2005-2010) dia membangun pertahan militer China. Usia 51 tahun (2016) diangkat jadi tentara Belgia," tambahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI