Suara.com - Pelaksanaan puasa Ayyamul Bidh pada Oktober 2024 bertepatan dengan bulan Rabiul Akhir 1446 Hijriah. Puasa ini dilakukan di pertengahan bulan tersebut, tepatnya pada tanggal 13, 14, dan 15 Rabiul Akhir. Di bulan Oktober 2024 ini, puasa Ayyamul Bidh jatuh pada hari Rabu, 16 Oktober 2024 sampai 18 Oktober 2024.
Puasa ini merupakan amalan sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Dari Abu Hurairah RA diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW berpesan, “Kekasihku (Rasulullah SAW) mewasiatkan tiga hal kepadaku yang tidak akan aku tinggalkan hingga akhir hayat, yaitu puasa tiga hari setiap bulan (Ayyamul Bidh), salat dhuha, dan salat witir sebelum tidur", (HR Bukhari).
Bagi umat Muslim yang ingin menjalankan puasa Ayyamul Bidh pada bulan Oktober 2024, mereka bisa melihat jadwal ini dan menunaikannya selama tiga hari di setiap bulan. Meski hanya dilakukan tiga hari setiap bulan, puasa ini memiliki keutamaan yang besar di sisi Allah SWT.
Bacaan Niat Puasa Ayyamul Bidh Gabungan dengan Qadha Ramadhan
Bagi mereka yang masih memiliki tanggungan puasa Ramadhan tetapi ingin melaksanakan puasa sunnah Ayyamul Bidh, bisa menggabungkan niatnya. Bacaan niat untuk mengqadha puasa Ramadhan ialah sebagai berikut:
Baca Juga: 30 Twibbon Hari TNI Ke-79 2024 Terbaru Gratis dengan Desain Kekinian
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadha’i fardhi syahri Ramadhana lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: "Aku berniat untuk mengqadha puasa bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT."
Sedangkan bacaan niat untuk puasa Ayyamul Bidh adalah sebagai berikut:
Nawaitu shauma ghadin ayyaamul bidh sunnatan lillaahi ta‘âlâ.
Artinya: "Saya niat berpuasa besok pada hari-hari putih sunnah karena Allah Ta‘âlâ.”
Baca Juga: Tanggal 5 Oktober Hari Apa, Libur Atau Tidak?
Namun, perlu diperhatikan bahwa niat qadha puasa Ramadhan tidak boleh dicampur dengan niat puasa sunnah. Hal ini karena qadha puasa Ramadhan adalah kewajiban, sementara puasa sunnah bersifat tambahan. Keduanya harus diniatkan sebelum waktu subuh, sebagaimana puasa Ramadhan.
Hukum Menggabungkan Niat Puasa Qadha dan Sunnah Ayyamul Bidh
Syekh Dr. Ali Jumah menyatakan bahwa menggabungkan niat puasa qadha Ramadhan dengan puasa sunnah Ayyamul Bidh diperbolehkan. Dengan niat yang sama, seseorang dapat memperoleh dua pahala sekaligus: pahala untuk qadha puasa Ramadhan dan juga pahala puasa sunnah Ayyamul Bidh. Puasa qadha bertujuan untuk menggantikan kewajiban yang belum terpenuhi, sementara puasa sunnah merupakan bentuk rasa syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT.
Kitab I’anatuth Thalibin menjelaskan bahwa diperbolehkan menggabungkan puasa sunnah dengan puasa qadha Ramadhan. Apabila seseorang berpuasa pada hari-hari yang dianjurkan, seperti Ayyamul Bidh, Arafah, atau Asyura, niat tersebut sudah mencakup kedua pahala, baik pahala sunnah maupun qadha.
Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh
1. Amalan yang Dicintai Allah SWT: Puasa Ayyamul Bidh termasuk dalam amalan sunnah yang sangat dianjurkan. Amalan ini pasti memiliki keutamaan besar karena disukai oleh Allah SWT.
2. Mengikuti Sunnah Rasulullah SAW: Rasulullah SAW sering berpuasa pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan. Menjalankan puasa ini berarti mengikuti jejak beliau, dan setiap sunnah yang diikuti mendatangkan keberkahan.
3. Menghapus Dosa-Dosa Kecil: Puasa Ayyamul Bidh diyakini mampu menghapus dosa-dosa kecil yang dilakukan seorang Muslim. Rasulullah SAW menyebutkan bahwa puasa pada hari-hari ini dapat menghapuskan dosa antara waktu puasa tersebut.
4. Pahala Ibadah: Puasa ini adalah bentuk ibadah yang mendatangkan pahala besar dari Allah SWT. Melalui puasa, seorang Muslim menunjukkan ketaatan dan kedekatan kepada Sang Pencipta.
5. Mendekatkan diri kepada Allah: Berpuasa pada hari-hari Ayyamul Bidh memberikan kesempatan bagi seseorang untuk lebih mendekat secara spiritual kepada Allah. Hari-hari ini menjadi waktu yang tepat untuk merenung, berdoa, dan mempererat hubungan dengan-Nya.
6. Bentuk Syukur: Puasa ini juga dapat dipandang sebagai bentuk rasa syukur atas segala nikmat yang diberikan Allah. Dengan bersyukur, seseorang dijanjikan akan menerima lebih banyak nikmat.
7. Menjauhkan Diri dari Neraka: Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW menyebutkan bahwa pada malam bulan purnama, Allah SWT memaafkan hamba-hamba-Nya yang tidak menyekutukan-Nya, kecuali bagi mereka yang masih bermusuhan dengan saudaranya.
Puasa Ayyamul Bidh, meski singkat, memiliki nilai spiritual yang sangat besar, dan umat Islam dianjurkan untuk melaksanakannya sebagai bagian dari usaha mendekatkan diri kepada Allah SWT serta mengikuti sunnah Rasulullah SAW.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama