Suara.com - Jelang pelantikan, Arteria Dahlan justru memutuskan untuk mundur sebagai anggota DPR periode 2024–2024. Sebagai gantinya, muncul lah nama cucu presiden Soekarno, Hendra Rahtomo alias Romy. Dari sini, beberapa warganet menjadi penasaran dengan beda pendidikan Arteria Dahlan dan Romy Soekarno.
Bagi Anda yang belum tahu, Arteria Dahlan sendiri sebenarnya merupakan pengganti dari Sri Rahayu. Ia adalah kader PDIP dengan perolehan suara tertinggi di dapil Jatim VI.
Pendidikan Romy Soekarno
Sayang sekali, sejauh ini tidak ada informasi akurat terkait latar pendidikan Romy Soekarno. Akan tetapi, anak dari pasangan Rachmawati Soekarnoputri dan Martomo Pariatman Marzuki ini diketahui menjadi Dewan Pembina Yayasan Fatmawati. Ini merupakan yayasan yang menaungi Universitas Bung Karno di Jakarta Pusat.
Di samping latar pendidikannya, karir politik Romy Soekarno dimulai ketika ia menjadi Dewan Penasehat Komunitas Banteng Muda (KBM) PDIP, partai yang didirikan oleh sang bibi, Megawati Soekarnoputri.
Dibandingkan politik, Romy memang tampaknya lebih dulu menginjakkan kaki di dunia musik. Cucu Bung Karno ini diketahui merupakan Presiden Direktur PT 1945 Nuswantara Investama. Sebelumnya, ia bahkan sempat menjadi seorang DJ atau disc jockey.
Pendidikan Arteria Dahlan
Terlahir dari orang tua dengan profesi guru, Arteria Dahlan banyak menghabiskan masa sekolah di Jakarta. Politikus PDIP ini merupakan alumni SMP Negeri 2 Jakarta dan SMA Negeri 70 Jakarta.
![Anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan. [Instagram/@Arteriadahlan]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/04/01/73644-anggota-komisi-iii-dpr-ri-arteria-dahlan.jpg)
Masih di kota yang sama, Arteria memilih untuk kuliah strata satu di Universitas Trisakti dengan jurusan Teknik Elektro. Tak hanya itu, ia juga mengambil S1 Kekhususan Hukum Ekonomi di Universitas Indonesia.
Baca Juga: Jabat Ketua DPR RI 2 Periode, Puan Maharani Dinilai Figur Perempuan Berkompeten
Masih berkutat di dunia hukum, Arteria Dahlan melanjutkan pendidikan magister alias S2 di Universitas Indonesia dengan jurusan Ilmu Hukum Ketatanegaraan.