Beda Henti Jantung dan Serangan Jantung, Keluarga Asumsikan Marissa Haque Alami Salah Satunya

Farah Nabilla Suara.Com
Rabu, 02 Oktober 2024 | 20:21 WIB
Beda Henti Jantung dan Serangan Jantung, Keluarga Asumsikan Marissa Haque Alami Salah Satunya
Marissa Haque (Instagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pihak keluarga kini telah menyatakan penyebab Marissa Haque meninggal dunia pada Rabu (2/10/2024).

Adik kandung Marissa, Shahnaz Haque kepada wartawan di TPU Tanah Kusir, Jakarta, Rabu (2/10/2024) mengungkap bahwa sang kakak sempat mengalami henti jantung.

"Kami mengasumsikannya henti jantung," ujar Shahnaz Haque di TPU Tanah Kusir, Jakarta, Rabu (2/10/2024).

Usut punya usut, ada perbedaan henti jantung dengan serangan jantung, sebagaimana yang dijelaskan oleh Syahnaz.

Baca Juga: Keluarga Sepakat Ini Penyebab Marissa Haque Meninggal: Kami Mengasumsikannya...

"Henti jantung sama serangan jantung beda ya. Kami tidak punya riwayat sakit jantung," kata Shahnaz Haque. 

Shahnaz lebih lanjut menegaskan bahwa pihak keluarga tidak punya riwayat sakit jantung. 

Mendiang istri Ikang Fawzi tersebut juga tak menunjukkan adanya tanda-tanda sakit sebelum dirinya ditemukan tak sadarkan diri di kamarnya pada Rabu dini hari.

Lantas, apa perbedaan henti jantung dengan serangan jantung?

Penyebabnya beda, kenali gejalanya

Baca Juga: Bantu Kuatkan Ikang Fawzi usai Ditinggal Istri, Adab Anies Baswedan Jadi Perbincangan

Berdasarkan artikel yang ditinjau oleh dr. Verury Verona Handayani, serangan jantung dan henti jantung punya definisi yang berbeda.

Definisi dari keduanya juga mencerminkan ada perbedaan penyebab dari kedua gangguan jantung itu.

Sementara itu, serangan jantung terjadi ketika jantung tak mendapat pasokan oksigen yang memadai. 

Penyebabnya adalah pembuluh darah yang tersumbat atau yang sering disebut dengan aterosklerosis.

Lantaran tak punya pasokan oksigen, jantung akan mengalami kerusakan bahkan kematian otot. Jangka waktu serangan jantung hingga kematian umumnya lebih lama daripada henti jantung.

Henti jantung di sisi lain terjadi secara mendadak dan jantung berhenti memompa secara tiba-tiba. 

Penyakit ini terbilang lebih berbahaya lantaran bisa menimbulkan kematian lebih cepat ketimbang serangan jantung. Pasalnya saat jantung berhenti mendadak, organ penting seperti otak akan mengalami kerusakan dan penderita berpotensi tinggi untuk meninggal dunia.

Terkait gejala, henti jantung dapat dikenali dengan ciri-ciri berikut:

  • Penderita akan mengalami napas yang terputus bahkan tak bernapas sama sekali,
  • Pupil mata penderita akan masuk ke dalam tengkorak,
  • Terjadi lemas tubuh yang mendadak,
  • Penderita tak sadarkan diri dan pingsan seketika,
  • Tubuh penderita memucat dan berwarna biru,
  • Tak ditemukan denyut nadi dan detak jantung pada penderita.

Lalu, penderita serangan jantung dapat dikenali dengan ciri-ciri berikut:

  • Penderita mengalami sesak napas,
  • Ada gejala mual dan sakit perut,
  • Tubuh penderita keluar keringat dingin,
  • Detak jantung penderita tak beraturan,
  • Kepala penderita menjadi pusing,
  • Terjadi kontraksi otot di area dada, leher, dan lengan,
  • Area diafragma menjadi nyeri disusul dengan area dada, tangan, rahang, hingga tulang belikat.

Menjaga kesehatan jantung bisa cegah keduanya

Mengutip penjelasan Siloam Hospitals, menjaga kesehatan jantung dapat mencegah henti jantung dan serangan jantung.

Adapun kesehatan jantung dapat dijaga dengan menghindari kebiasaan buruk seperti merokok, terlalu lama duduk, dan kurang tidur.

Sedangkan kebiasaan baik seperti olahraga, mengurangi lemak, dan menjaga diri dari stres bisa membantu mengurangi risiko henti jantung dan serangan jantung.

Kontributor : Armand Ilham

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI