Suara.com - Rawon menjadi penyebab sosok food vlogger Debi Pratama alias Debiprt diterpa angin kontroversi.
Bahkan, Debi sempat mendapat blacklist alias dilarang datang ke berbagai restoran di Yogyakarta.
Debi menuai emosi masyarakat usai dirinya mengulas salah satu restoran kondang di Yogyakarta yang menyajikan menu rawon.
Beberapa ulasan Debi terhadap rawon yang ia santap dinilai tak obyektif oleh sederet pihak.
Baca Juga: Siapa Debi Pratama? Viral di Media Sosial dan Kena Blacklist Usai Review Rawon
Tak berhenti di situ, Debi dinilai tak adil memberikan penilaian lantaran tak bisa membedakan antara rawon Jogja dan rawon Jawa Timur.
Lantas, apa perbedaan rawon dari dua daerah tersebut?
Rawon di Jogja lebih encer?
Tak dapat dipungkiri bahwa rawon di berbagai daerah mengikuti resep otentik rawon yang lahir di Ponorogo, Jawa Timur.
Rawon kemudian menyebar luas ke berbagai daerah seperti Surabaya, Solo, hingga Jogja, sebagaimana yang tertulis dalam catatan sejarah Literary Representations of War and Warfare in Old Javanese Kakawin Poetry dan Kookboek Voor Indie.
Sehingga, perbedaan di antara rawon yang berkembang di berbagai daerah mengikuti selera masyarakatnya masing-masing.
Baca Juga: Bukan Rawon, Ridwan Kamil Jelaskan Alasan Duetnya dengan Suswono Pakai Nama Rido
Adapun beberapa rawon yang ditemukan di daerah Jogja dan Jawa Tengah seperti Rawon Penjara Solo terkenal dengan karakteristik kuah yang lebih encer.
Kendati demikian, rasa khas rawon dari buah kluwek yang digunakan masih terasa kuat dan lezat.
Hal yang sama yakni soal encernya kuah rawon turut disinggung oleh Debi Pratama.
Debi mengeluh bahwa kuah rawon tersebut mirip dengan kuah soto yang cenderung encer.
"Rasanya gak jauh beda dari soto, cuma ada itemnya dari kluwek," ujar Debi Pratama di dalam videonya, dikutip Rabu (2/10/2024).
Dikritik habis-habisan gegara pakai jeruk nipis dan kemangi
Umumnya, rawon yang ditemukan di Jawa Timur khususnya di Surabaya tak menggunakan kemangi dan jeruk nipis.
Namun dalam video ulasan Debi Pratama, tampak daun kemangi dan jeruk nipis tersaji di meja.
Debi sontak memeras beberapa potong jeruk nipis di kuah rawon yang ia santap. Ia juga menyantap rawon itu dengan beberapa lembar daun kemangi.
Sontak, beberapa penonton video tersebut menyebut apa yang dilakukan Debi tak wajar.
Sebab kembali lagi, rawon di Jawa Timur tak ditambah kemangi dan jeruk nipis.
"Kalau di Surabaya, emang gak ada yang sajikan dengan kemangi. Style daerah lain boleh beda," komentar seorang warganet.
"Sejak kapan makan rawon sama kemangi?," protes warganet lain.
"Standar rawon tidak dimakan dengan peresan jeruk," timpal lainnya.
Kontributor : Armand Ilham