Sebelumnya, Debi Pratama tidak terlalu dikenal oleh masyarakat luas karena ia hanya food vlogger lokal dan terkesan baru.
Namun, setelah me-review warung rawon yang kemudian viral, kini namanya jadi cibiran publik dan bahkan masuk daftar hitam bagi pelaku bisnis kuliner, terutama di Jogja.
Kontroversi ini mulai ramai ketika cuitan akun X @txtdrkuliner berupa seruan untuk blacklist Debi Pratama mendapat lebih dari 700 ribu tayangan.
Seketika itu, Debi Pratama menjadi bulan-bulanan warganet karena ia kedapatan sudah beberapa kali membuat review negatif, bahkan ada yang sampai gulung tikar.
Setelah viral, Debi diduga menghapus seluruh akun media sosialnya untuk menghindari cibiran dari warganet.
Setelah menghilang dari media sosial, warganet justru menggaungkan agar Debi Pratama menjadi sosok yang berani bertanggung jawab. Publik meminta ia meminta maaf dan melakukan klarifikasi atas aksinya yang merugikan orang lain.
“Minimal bikin video permohonan maaf dan klarifikasi, kalau gak UU ITE kan mas,” ujar salah satu warganet.
Bahkan, tak sedikit yang mendukung jika masalah ini dibawa ke ranah hukum untuk memberikan efek jera kepadanya.
Selain itu, juga dapat menjadi contoh bagi food vlogger lainnya agar lebih berhati-hati dalam membuat konten yang sekiranya merugikan orang lain.
Baca Juga: Bak Food Vlogger, Dian Sastro Ulas Restoran Suami: Cobain Deh!
Kontributor : Damayanti Kahyangan