Asul-usul TPU Tanah Kusir, Tempat yang Diinginkan Marissa Haque Jadi Peristirahatan Terakhir

Rabu, 02 Oktober 2024 | 13:21 WIB
Asul-usul TPU Tanah Kusir, Tempat yang Diinginkan Marissa Haque Jadi Peristirahatan Terakhir
TPU Tanah Kusir [suara.com/Yunita Susan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kabar duka tengah meliputi dunia hiburan, pasalnya aktris senior Marissa Haque tutup usia, Rabu (2/10/2024) dini hari. Marrisa meninggal secara mendadak tanpa sakit.

Kabar kepergian Marissa juga diungkap oleh salah satu putrinya, Chiki Fawzi. Melalui media sosialnya, Chiki menyampaikan kabar duka terkait meninggalnya sang ibu.

Chiki juga mengungkap salah satu pesan ibunya yang ingin dimakamkan di TPU Tanah Kusir.

"Ibuku cuma mau dimakamin di tanah kusir. Caranya gimana? Instagram please do your magic. Mau beri yang terbaik buat ibu. Aku harus apa? hubungi apa?" tulis Chiki Fawzi, Rabu (2/10/2024).

Baca Juga: Doa Anies Anies Baswedan untuk Mendiang Marissa Haque: Semoga Diampuni Segala Khilaf dan Dilapangkan Kuburnya!

Ingin dijadikan tempat peristirahatan terakhir, seperti apa asal-usul TPU Tanah Kusir?

Asal-usul TPU Tanah Kusir

Marissa Haque (Instagram/marissahaque)
Marissa Haque (Instagram/marissahaque)

TPU Tanah Kusir berdiri sejak taun 1965. Tak heran menjadi salah satu TPU terbesar dan terkenal di kawasan Jakarta.

Seperti namanya, Tanah Kusir mulanya memang milik serang kusir di era penjajahan Hindia Belanda. Tapi ada cerita menarik di balik kepemilikan tanah seornag kusir.

Melansir dari berbagai sumber, sebelum menjadi milik serang kusir, Tanah Kusir mulanya miliki tuan tanah berdarah Tionghoa.

Baca Juga: Marissa Haque Meninggal Mendadak, Keinginan Terakhirnya Diungkap Anak Ikang Fawzi: Aku Harus Apa?

Tuan tanah tersebut memiliki seorang kusir yang membawanya pergi ke mana-mana.

Pada suatu hari, tuan tanah itu mengadaan pertemuan besar dengan para petinggi Belanda. Saat pertemuan dilakukan, sang tuan tanah tak sengaja kentut dan mengeluarkan bau tak sedap.

Untuk menahan malu, sang tuan tanah menjadikan kusirnya sebagai kambing hitam yang dituduh kentut sembarang. Sang kusir terpaksa mengakui bahwa dirinya yang buang angin untuk menjaga muka tuannya.

Melihat kesetian kusirnya, sang tian tanah kemudian menghadiahi tanah yang luas. Tanah tersebut yang kemudian dinamai Tanah Kusir.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI