Suara.com - Iran melakukan serangan balik ke Israel pada Selasa (1/10/2024) malam waktu setempat. Rudal Iran menggempur tiga pangkalan militer Israel di Tel Aviv. Akibatnya, iron dome Israel jebol dan tidak bisa menahan serangan bertubi-tubi dari Iran.
Serangan Iran ini adalah balasan atas kematian pimpinan Hamas Ismail Haniyeh dan pimpinan Hizbullah Hasan Nasrallah. Keduanya tewas akibat serangan Israel dalam kurun waktu dua bulan.
Iran pun tak tinggal diam atas kematian pemimpin Hizbullah dari negaranya. Iran dilaporkan meluncurkan 400 rudal yang mengancam pertahanan Israel. Sejumlah rudal juga berhasil menembus iron dome Israel.
Korps Garda Pelindung Iran (IRGC) mengklaim serangan negaranya ke wilayah militer Israel mencapai 90 persen tepat sasaran. Termasuk menghancurkan iron dome.
Iron dome sudah menjadi sistem pelindung kebanggaan Israel. Dalam beberapa kesempatan, PM Israel Benjamin Netanyahu mengklaim iron dome selalu berhasil melindungi negaranya dari serangan balistik. Namun nyatanya, iron dome Israel tidak efektif saat dihujani ratusan rudal dari Iran.
Lalu, apa sebenarnya Iron Dome dan bagaimana cara kerjanya? Simak inilah selengkapnya.
Apa itu iron dome?

Iron dome adalah sistem pelindung untuk mencegah serangan udara yang datang dari jarak dekat. Sistem ini beroperasi dalam segala kondisi, sehingga disebut cukup tangguh untuk pertahanan Israel. Iron dome biasanya diletakkan di sekitar wilayah yang ingin dilindungi dari serangan rudal.
Iron Dome dikembangkan oleh Israel setelah 2006. Kala itu, Israel tengah berkonflik dengan Hizbullah, kelompok militan yang bermarkas di Lebanon Selatan.
Iron Dome diciptakan oleh perusahaan Israel, Rafael Advanced Defense Systems dan Israel Aerospace Industries. Kedua perusahaan ini mendapatkan dukungan dana dari Amerika Serikat.