Infografis
Suara.com - Anggota DPR RI terpilih, Jamaludin Malik mendadak menjadi sorotan. Bagaimana tidak, ia mengenakan kostum ultraman saat menghadiri hari pelantikan anggota DPR RI pada Selasa (1/10/2024).
Jamaludin adalah anggota DPR terpilih dari Dapil Jawa Tengah II. Ia sengaja memakai kostum superhero ini karena tidak ingin meninggalkan identitasnya saat kampanye. Sebelumnya, ia memang senang memakai kostum ultraman semasa kampanye.
“Waktu nyaleg kita pakai kostum Ultraman, sekarang pun begitu,” ujar Jamaludin dalam pernyataannya, Selasa (1/2/2024).
Meski begitu, Jamaludin tetap tidak keberatan jika harus melepasnya saat proses pelantikan. Sebab, caleg dari partai Golkar ini mengaku hanya ingin menggunakan Ultraman sebagai simbol pembasmi kejahatan.
“Ultraman itu membasmi kejahatan,” tambahnya.
Lantas, di samping penampilannya yang cukup nyentrik, bagaimana kiprah Jamaludin Malik selama ini? Berikut profilnya.
Profil Jamaludin Malik
Jamaludin Malik adalah salah satu dari tujuh calon legislatif dari Dapil Jawa Tengah II yang berhasil melaju ke Senayan. Pada Pemilu 2024, namanya berhasil mengantongi 118.402 suara dari Kabupaten Demak, Kabupaten Jepara, dan Kabupaten Kudus.
Hasil itu membuatnya berada pada posisi kedua calon legislatif Golkar dengan perolehan suara terbanyak di Dapil Jawa Tengah II. Sedangkan suara terbanyak masih dipegang oleh petahana dan kader Golkar lain, yaitu Nusron Wahid dengan 204.248 suara.
Baca Juga: Resmi Jadi Anggota DPR, Apa Target Pertama Verrell Bramasta?
Sayang, informasi mengenai Jamaludin Malik sampai saat ini masih sangat terbatas. Namun, menurut data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Jamaludin Malik memiliki total harta mencapai Rp3.876.000.000 atau sekitar Rp3,8 miliar.
Harta kekayaannya paling banyak bersumber pada aset tanah dan bangunan yang mencapai lebih dari dua miliar. Di samping itu, ia tercatat tidak memiliki hutang.
Penampilan Jamaludin Malik jadi ultraman tuai kritik
Alih-alih memberikan kesan baik, penampilan nyentrik Jamaludin Malik rupanya justru menuai sejumlah kritik dari warganet.
“Apa nggak ada tes psikolog dulu kalau mencalonkan? Atau tes kewarasan gitu,” tulis warganet.
“Apakah kita layak dapet wakil rakyat yang gak tahu tempat dan kondisi untuk bersikap? Kocak," kritik warganet.
“Mungkin beliau mewakili pecinta karakter kartun seperti si anu,” celetuk warganet.
Kontributor : Hillary Sekar Pawestri
