Setelah makan hidangan di pesta, Raden Asnawi ditanya oleh salah satu orang China yang mengundangnya mengenai makanan yang disantapnya.
Orang itu bertanya apakah Raden Asnawi tahu makanan yang dimakan. Dengan santai, Raden Asnawi menjawab tidak tahu.
Orang China itu lalu memberitahu bahwa makanan yang baru dimakan Raden Asnawi adalah daging babi dan anjing. Orang China itu merasa sudah mempermalukan Raden Asnawi. Namun dugaaan itu salah. Bukannya ketakutan, Raden Asnawi malah senang bukan main dengan mengucap Alhamdulillah.
"Alhamdulillah. Kalau tidak kamu bohongi aku tidak tahu rasanya daging babi dan anjing. Sekarang saya tahu rasanya, halal pula," timpal Raden Asnawi.
Menurut Gus Baha, karena Raden Asnawi tidak tahu makanan yang disantapnya adalah babi dan anjing makan hukumnya halal.
Profil Raden Asnawi
Dikutip dari NU Online, Kiai Asnawi dikenal sebagai penggerak Nahdlatul Ulama (NU). Nama asli Kiai Asnawi adalah Raden Syamsi. Nama Asnawi diperoleh setelah menunaikan ibadah haji.
Asnawi, atau Raden Syamsi, lahir di Damaran, Kudus, pada 1281 H/1861 M. Dia merupakan putra dari pasangan H. Abdullah Husnin dan R Sarbinah.
Keduanya adalah pedagang konveksi yang cukup besar di Kudus. Jika dirunut silsilahnya, Kiai Asnawi masih keturunan ke-14 Sunan Kudus dan keturunan ke-5 Kiai Ahmad Mutamakkin, Kajen, Pati.
Baca Juga: 4 Kontroversi Artis Muslim Makan Daging Babi, Ada yang Dipenjara
Kiai Asnawi merupakan sosok aktivis sekaligus pendidik. Sudah mulai mengajar santri ketika masih berada di Makkah. Ketika pulang ke tanah air pada 1916, Kiai Asnawi mendirikan madrasah di kawasan Menara Kudus, dengan nama Madrasah Qudsiyyah.