Suara.com - Sampah plastik masih menjadi permasalahan serius di Indonesia. Menurut Pusat Riset Oseanografi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Indonesia merupakan penyumbang sampah plastik terbesar kedua di dunia. Dan saat ini, masalah sampah plastik di Indonesia telah mencapai titik kritis. Setiap tahun, jutaan ton sampah plastik dihasilkan dan berakhir di lingkungan, mencemari laut, sungai, dan daratan. Tidak hanya merusak keindahan alam, kondisi ini juga mengancam keberlangsungan hidup berbagai makhluk hidup dan kesehatan manusia. Itu sebabnya, diperlukan langkah untuk mengolah sampah plastik menjadi produk lain yang
Beberapa faktor penyebab di atas adalah tingginya konsumsi produk plastik sekali pakai di kalangan masyarakat. Selain itu, sistem pengelolaan sampah yang belum optimal dan kesadaran masyarakat yang rendah mengenai pentingnya pengelolaan sampah turut memperparah masalah. Kemudian ditambah dengan fasilitas pengolahan sampah yang memadai masih terbatas, terutama di daerah-daerah terpencil.
Masalah sampah plastik di Indonesia ini merupakan tantangan besar yang membutuhkan solusi komprehensif dan kolaborasi dari berbagai pihak. Dan hal ini mendorong Holywings Peduli untuk terlibat aktif dalam penanganan masalah ini dengan memberikan mesin pencacah plastik. Dengan adanya mesin tersebut, masyarakat Karet Kuningan diharapkan dapat mengolah sampah plastik menjadi produk bernilai tambah yang pada akhirnya bisa meningkatkan pendapatan keluarga.
Ya, meski masalah sampah plastik ini menjadi isu global yang serius, ada peluang besar untuk menciptakan nilai tambah dari limbah plastik. Dengan sedikit kreativitas dan teknologi yang tepat, sampah plastik dapat diubah menjadi produk yang bermanfaat.
Baca Juga: Melestarikan Budaya Lewat Daur Ulang, Sampah Galon Plastik Disulap Menjadi Ondel-ondel
“Harapannya dengan mesin pencacah plastik yang diberikan oleh Holywings Peduli, dapat mengurangi penyebaran sampah plastik. Mesin ini juga diharapkan mampu mengembangkan pengolahan sampah plastik menjadi produk yang bernilai tambah sehingga bisa menambah pendapatan masyarakat,” kata Karis, Team Leader Holywings Peduli.
Inisiatif pengelolaan sampah plastik ini adalah langkah nyata yang dilakukan untuk membantu masyarakat menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Pemberian mesin pencacah plastik ini juga diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang dalam mengurangi sampah plastik di lingkungan setempat.
Beberapa produk yang dapat dibuat dari sampah plastik di antaranya aneka perabot rumah tangga seperti meja, kursi, ember, dan tempat sampah, hingga produk fashion seperti aksesori.
Bantuan mesin pencacah plastik ini diberikan bersamaan dengan peresmian Gedung PAUD Teratai Putih dan penataan kawasan Taman Ciplak, yang juga menjadi bagian dari upaya bersama antara Holywings Peduli dan Pemerintah Kota Jakarta Selatan. Taman Ciplak, yang sebelumnya kurang terawat, kini menjadi area yang lebih hijau dan bermanfaat bagi masyarakat.
Holywings Peduli berkomitmen untuk terus mendukung berbagai inisiatif yang memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Dengan langkah-langkah ini, Holywings Peduli berusaha menciptakan dampak berkelanjutan, baik dalam dunia pendidikan maupun lingkungan, sekaligus menunjukkan bagaimana sektor swasta dapat berperan dalam mengatasi berbagai tantangan sosial di Indonesia.
Baca Juga: RUPS UNVR Tercoreng, Aktivis Bawa Ribuan Sampah Plastik Unilever di Kantor Pusat BSD