Suara.com - Rapper Amerika Serikat, P Diddy harus menjalani proses hukum berat akibat kasus perdagangan seks anak di bawah umur, pelecehan seksual hingga pemakaian obat terlarang selama 2 dekade terakhir. Kasus ini pertama terungkap setelah rumahnya di Star Island digeledah agen federal Miami pada Maret 2024.
Dari penggeledahan itu, ditemukan ribuan botol baby oil. Temuan itu mulai mengungkap sisi gelap pemilik nama asli Sean Diddy Combs. Salah satunya adalah fakta mengerikan di balik freak off party dan white party yang rutin diadakan P Diddy pada 1998 hingga 2009.
Pesta-pesta itu digelar P Diddy setiap tahun dengan mengundang selebriti Hollywood. Freak off party dan white party diduga dijadikan P Diddy untuk melakukan perdagangan seks hingga aksi seksual menyimpang. Kabarnya, semua itu juga direkam diam-diam.
Lalu, apa sebenarnya perbedaan white party dengan freak off party yang sering diadakan P Diddy?
White party
White party menjadi salah satu agenda tahunan yang digelar khusus oleh P Diddy sejak 1998. Acara ini diadakan di rumahnya di East Hampton’s Northwest Woods, New York.
P Diddy selalu mengundang berbagai artis dan penyanyi papan atas dunia di white party. Awalnya, pesta itu digelarnya sebagai bentuk apresiasi terhadap rekan-rekannya di dunia entertainment.
Nama-nama besar yang pernah diundang ke pesta Diddy adalah Leonardo Di Caprio, Rihanna, Jennifer Lopez, Beyonce, Usher.
Sesuai namanya, white party, P Diddy memberikan syarat kepada setiap tamunya untuk mengenakan baju berwarna putih. Hal ini sebagai simbol dari kesucian dan keseteraan di industri hiburan Hollywood.
P Diddy juga kerap menyuarakan soal rasisme dalam pestanya. Alhasil, ia memilih konsep white party dengan dalih ingin memberantas rasisme dan menjalin keakraban dengan berbagai selebriti.