Biodata Pak Tarno, Tetap Semangat Mainkan Sulap dari Atas Kursi Roda

Baehaqi Almutoif Suara.Com
Selasa, 01 Oktober 2024 | 16:04 WIB
Biodata Pak Tarno, Tetap Semangat Mainkan Sulap dari Atas Kursi Roda
Potret Pak Tarno Tanpa Wig (Instagram/@paktarnomanagementofficial)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lama tak terlihat, pesulap ikonik Pak Tarno kembali terlihat memainkan triknya di atas panggung. Dia tetap semangat meskipun menunjukkan aksinya dari atas kursi roda.

Aksi sulap Pak Tarno dari atas kursi roda tersebut viral di media sosial, salah satunya di Instagram. Dalam video yang beredar terlihat dia dengan ditemani seseorang menunjukkan sulapnya.

Tidak lupa, Pak Tarno menyebut kata-kata yang menjadi jargonnya. "Bim salam bim jadi apa prok prok," sambil menunjukan sesuatu yang tiba-tiba menjadi banyak.

Video tersebut menyebar dan viral di media sosial. Tidak sedikit yang mendukung Pak Tarno. "Semoga lekas sembuh pak Tarno dari stroke yang ke-4.Doa koji manajemen dari jauh," tulis keterangan video tersebut.

Pak Tarno sebelumnya dikabarkan terkena serangan stroke. Penyakit tersebut sudah dideritanya beberapa tahun terakhir. Pada 2018, dia mengalami stroke usai ditimpa beberapa masalah, mulai dari kehilangan anak hingga penipuan yang dilakukan oleh mantan managernya.

Sosok Pak Tarno

Pemilik nama lengkap Sutarno ini lahir di Losari, Brebes, Jawa Tengah pada 6 September 1950.

Tidak banyak informasi mengenai masa muda Pak Tarno. Namun, dia diketahui berjuang dari bawah untuk memperbaiki kehidupannya dari jerat kemiskinan. Setelah sang ayah meninggal dunia dan ibunya pergi karena terpikat oleh seorang pria dari desa lain.

Kondisi kecil Pak Tarno disebutkan benar-benar susah. Dia bahkan sampai tidak mampu membeli beras dan terpaksa harus mengandalkan jagung sebagai sumber makanannya.

Baca Juga: Terkena Stroke Keempat, Pilunya Pak Tarno Tetap Main Sulap di Atas Kursi Roda

Pak Tarno kemudian mencoba untuk merantau ke Jakarta saat berusia 10 tahun. Perjalanannya saat itu tidak lah mudah. Keterbatasan uang membuatnya harus menumpang kereta barang yang mengangkut kayu dan sapi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI