Suara.com - Kasus P Diddy yang ramai di media sosial kini disamakan dengan skandal Gatot Brajamusti di Indonesia. Sosok Gatot Brajamusti, atau yang disapa Aa Gatot, dulu dikenal sebagai guru spiritual selebriti, termasuk guru Reza Artamevia. Namun siapa sangka, jika ia melakukan pelecehan seksual hingga ritual seks menyimpang.
Korban Gatot tidak cuma anak di bawah umur, melainkan penyanyi Reza Artamevia. Sebagai murid, ibu Aaliyah Massaid ini dulu memang sempat dekat dengan Gatot Brajamusti. Ia pernah membongkar ritual seks pria tersebut yang tergolong dalam kategori pelecehan seksual.
Reza juga menjadi korban Gatot karena dipengaruhi untuk mengonsumsi narkoba. Soal ritual seks itu, ia sempat bungkam, namun akhirnya buka suara. Berikut pernyataannya yang telah Suara.com rangkum.
Ritual Seks Gatot Brajamusti
Baca Juga: Lirik Lagu Yummy Justin Bieber dan Terjemahan, Kode Ungkap Kasus P Diddy?
Kisah tersebut bermula ketika Gatot Brajamusti dilaporkan atas kasus pelecehan seksual oleh salah satu muridnya berinisial C. Korban yang saat itu berusia 16 tahun mengaku telah diperkosa Gatot hingga hamil.
Gatot melakukan aksi bejatnya di padepokannya di Sukabumi, Jawa Barat. Sementara itu, Reza Artamevia sempat tak mengaku adanya ritual seks menyimpang. Usai diperiksa polisi, barulah ia buka suara.
Ritual tersebut diawali dengan menghisap narkotika jenis sabu-sabu. Setelah itu, Gatot melakukan transformasi oksigen agar jin yang ada di tubuhnya keluar. Hal ini diminta dikeluarkan melalui hubungan suami istri.
Awi Setiyono yang saat itu menjadi Kabid Humas Polda Metro Jaya mengatakan bahwa Reza mengakui melihat perilaku seks sang guru spiritual. Sang penyanyi membenarkan soal Gatot yang memperkosa korbannya.
"Dari keterangan saksi (Reza) kemarin ditemukan kesaksian-kesaksian baru. Dan ini memperkuat dugaan pemerkosaan yang dilakukan Aa Gatot. Iya dia mengatakan itu (melihat pemerkosaan)," ungkap Awi.
Baca Juga: Melongok Skandal Gatot Brajamusti yang Disebut 'P Diddy Indonesia': Ibu Aaliyah Massaid Jadi Korban
Bukan hanya sekadar melecehkan, Gatot juga memaksa korban melakukan hubungan sesama jenis dengan Reza. Selain itu, korban yang hamil bahkan dipaksa aborsi atau menggugurkan kandungan oleh Dewi Aminah.
"Jadi klien kami dalam tekanan diberi sabu juga, dan yang namanya Reza juga ada di situ, ya termasuk istrinya Gatot juga ada, yang namanya Dewi Aminah, klien kami juga dipaksa melakukan aborsi oleh Dewi Aminah," kata kuasa hukum C, Andriko Saputra.
"Klien saya hamil, dan punya anak, anaknya ini tidak pernah diakui oleh Gatot. Tapi Gatot pernah ngomong ke beberapa saksi kalau itu adalah anaknya," sambungnya.
Di sisi lain, Reza Artamevia mengaku terjebak dan sulit keluar dari pengaruh Gatot Brajamusti. Ia mengatakan bahwa tak semua guru bisa baik sebab ada pula yang memanfaatkan kepercayaan seseorang untuk hal pribadi.
"Saya merasa terjebak dan sulit untuk keluar dari pengaruhnya. Kita harus sadar bahwa tidak semua yang mengaku guru itu baik. Ada yang memanfaatkan kepercayaan kita untuk kepentingan pribadi," kata Reza.
Selama berada di bawah pengaruh Gatot, Reza mengaku telah dibodohi agar percaya bahwa zat yang diberikan kepadanya adalah sejenis vitamin. Padahal, zat yang ia konsumsi adalah obat-obatan terlarang berjenis sabu.
Atas dasar itu, Reza ditangkap pada 4 September 2020, di sebuah rumah makan di Jatinegara, Jakarta Timur. Penangkapan ibunda Aaliyah Massaid ini dibarengi barang bukti berupa sabu seberat 0,78 gram.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya saat itu, Kombes Yusri Yunus, menyebut Reza ditahan di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya. Pihaknya juga merencanakan tes rambut untuk memastikan lamanya pemakaian sabu.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti