Suara.com - Skandal rapper Amerika Serikat P Diddy yang diduga terlibat dalam perdagangan seks, pemerkosaan, dan penculikan tampaknya tak henti mengguncang. Sejumlah selebritis Hollywood diduga terlibat, termasuk isu Justin Bieber sebagai salah satu korban P Diddy.
Namun siapa mengira bahwa kasus serupa juga pernah terjadi di Indonesia? Kasus itu adalah skandal Gatot Brajamusti yang menggegerkan publik beberapa tahun lalu, seperti diungkit oleh akun X @/_iamrobot_.
"Di Indonesia sendiri juga ada, ingat gak kasus aa gatot? Sosok yang katanya guru spiritual selebriti," cuit @/_iamrobot_, dikutip pada Selasa (1/10/2024).
Sosok Gatot Brajamusti
Dikenal dengan nama "Aa Gatot", Gatot Brajamusti sebenarnya adalah aktor dan penyanyi Indonesia yang lahir di Sukabumi, 29 Agustus 1962.
Setelah menamatkan pendidikan SMA-nya pada tahun 1979, Gatot diriwayatkan sempat berkuliah di Fakultas Hukum Universitas Indonesia tetapi tidak sampai selesai.
Setahun setelahnya, Gatot mengambil Jurusan Matematika di Universitas Pendidikan Indonesia. Gatot berkuliah selama 3 tahun dan mendapat gelar sarjana.
Gatot mulai terjun ke dunia hiburan pada tahun 2005. Selain aktor dan penyanyi, Gatot juga pernah menjadi produser dan produser eksekutif untuk beberapa film yang dibintanginya, misalnya "Azrax, Melawan Sindikat Perdagangan Wanita" (2013) dan "Sayap Kecil Garuda" (2014).
Puncak pengaruhnya di dunia hiburan terjadi ketika Gatot berhasil menjadi Ketua Umum Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) untuk 2 periode (2011-2016 dan 2016-2021).
Baca Juga: Cerita Elma Theana Mimpi Meninggal Dunia Sejam Sebelum Ibunya Wafat
Kilas Balik Kasus Gatot Brajamusti
Pengaruh Gatot Brajamusti semakin menguat setelah menjadi guru spiritual di kalangan selebritis. Sejumlah artis wanita pernah menjadi muridnya, seperti Elma Theana dan Reza Artamevia.
Sebagai guru spiritual, Gatot sering menggelar ritual yang diklaim untuk memberikan kedamaian dan peningkatan kualitas hidup. Namun sejumlah praktik ini ternyata memancing kecurigaan publik.
Puncaknya tentu ketika Gatot ditangkap di sebuah hotel di Nusa Tenggara Barat pada akhir Agustus 2016. Beredar kabar kala itu Gatot digerebek bersama Reza yang konon sudah menjadi istri sirinya.
Dalam penangkapan itu, polisi menemukan sabu-sabu dan alat untuk mengonsumsinya. Selain itu, Gatot juga diduga terlibat dalam tindak pidana lain seperti kekerasan seksual, kepemilikan senjata api ilegal, dan penipuan.
Gatot lalu ditetapkan sebagai tersangka pada 1 September 2016. Dalam persidangan, Gatot mengklaim bahwa narkoba yang dimilikinya adalah aspat dan merupakan bagian dari ritual spiritual untuk meningkatkan kekuatan.
Usai ditangkap, beberapa pengikutnya juga mengungkap ritual spiritual aneh di padepokan Gatot, termasuk melibatkan seks bebas dan penggunaan narkoba. Konon Gatot memaksa para pengikutnya, terutama perempuan muda, untuk melakukan hubungan seksual dengan dalih ritual penyucian.
Atas semua kasus yang menjeratnya, Gatot divonis total 20 tahun penjara. Pada 8 November 2020, Gatot meninggal dunia di Lapas Cipinang.