Suara.com - Pada 1 Oktober, bangsa Indonesia ikut serta merayakan Hari Kesaktian Pancasila dengan menggelar upacara yang unik dan bermakna. Upacara ini tidak hanya menjadi momen untuk mengenang pentingnya Pancasila sebagai dasar negara, tetapi juga menjadi sarana untuk meneguhkan komitmen masyarakat terhadap ideologi yang mempersatukan bangsa. Salah satu ciri khas dari upacara ini adalah adanya pembacaan Ikrar Kesaktian Pancasila, yang menjadi bagian integral dari rangkaian acara.
Hari Kesaktian Pancasila pertama kali ditetapkan secara resmi pada 27 September 1967, melalui Keputusan Presiden Nomor 153 Tahun 1967. Penetapan ini bukan sekadar formalitas; tujuan utamanya adalah untuk memperkuat keyakinan dan kesadaran masyarakat akan nilai-nilai Pancasila sebagai pondasi negara. Selain itu, peringatan ini bertujuan untuk mengingatkan kembali semua elemen bangsa tentang pentingnya Pancasila dalam menyatukan berbagai suku, budaya, dan agama di Indonesia.
Susunan Upacara Hari Kesaktian Pancasila
Upacara Hari Kesaktian Pancasila dibagi menjadi dua tingkat pelaksanaan, yaitu tingkat nasional dan tingkat daerah. Pada tingkat nasional, tata cara upacara mengikuti pedoman resmi yang ditetapkan. Rangkaian acara dimulai dengan tahap persiapan, yang mencakup pengibaran bendera Merah Putih dan penyambutan pasukan upacara. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan pendahuluan yang menampilkan lagu kebangsaan dan kedatangan pejabat tinggi negara.
Tahap inti dari upacara ini adalah momen paling khidmat, di mana penghormatan dipimpin oleh komandan upacara. Di sini, berbagai pembacaan penting dilakukan, mulai dari Teks Pancasila hingga Ikrar Kesaktian Pancasila yang dibacakan oleh Ketua DPR RI. Semua elemen ini menunjukkan penghargaan yang mendalam terhadap nilai-nilai Pancasila dan komitmen untuk menjaganya. Upacara ditutup dengan penampilan paduan suara dan pembubaran pasukan oleh komandan.
Baca Juga: Contoh Pidato Upacara Hari Kesaktian Pancasila 2024 yang Menginspirasi
Sementara itu, di tingkat daerah dan satuan pendidikan, pelaksanaan upacara lebih sederhana namun tetap menjaga kesan khidmat. Acara di tingkat lokal juga melibatkan penghormatan umum, pembacaan Teks Pancasila dan Ikrar Kesaktian Pancasila, diikuti dengan doa. Meskipun berbeda dalam skala, tujuan inti dari upacara ini tetap sama, yaitu menanamkan rasa cinta dan komitmen terhadap Pancasila di kalangan masyarakat, khususnya generasi muda.
Teks Ikrar Hari Kesaktian Pancasila
Dengan izin dari Tuhan Yang Maha Esa, kami yang hadir dalam upacara ini sepenuhnya menyadari:
bahwa sejak proklamasi Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945, banyak tantangan yang muncul, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, terhadap keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
bahwa tantangan ini terjadi akibat kelalaian dan kurangnya kewaspadaan bangsa terhadap usaha-usaha yang berupaya menggulingkan Pancasila sebagai dasar negara;
bahwa dengan semangat persatuan yang berdasarkan nilai-nilai luhur Pancasila, bangsa Indonesia mampu menguatkan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia;
Baca Juga: Contoh Teks Amanat Pembina Upacara Hari Kesaktian Pancasila di Sekolah
maka, di hadapan Tuhan Yang Maha Esa, dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila, kami bertekad untuk terus mempertahankan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai sumber kekuatan dalam menjalin kebersamaan untuk memperjuangkan, menegakkan kebenaran dan keadilan demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Jakarta, 1 Oktober 2024
Atas Nama Bangsa Indonesia
Ketua DPR RI,
Dr. (H.C.) Puan Maharani
Dengan mengingat kembali makna dan pelaksanaan Hari Kesaktian Pancasila, diharapkan masyarakat Indonesia dapat terus menghidupkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan. Peringatan ini bukan hanya sekadar acara tahunan, tetapi merupakan pengingat akan pentingnya Pancasila sebagai dasar negara yang mempersatukan bangsa dalam keberagaman. Mari bersama-sama kita jaga dan lestarikan nilai-nilai luhur ini demi masa depan yang lebih baik untuk Indonesia. Semoga informasi ini bermanfaat!
Kontributor : Rishna Maulina Pratama