Suara.com - Dokter Tifa menduga pemilik akun Fufufafa bisa saja memiliki kelainan jiwa termasuk skizofrenia. Hal itu diungkapkan dokter Tifa dalam cuitan di akun X miliknya
Dokter Tifa mengklaim dirinya punya latar belakang pendidikan yang bisa berkomentar secara keilmuan terhadap pola perilaku Fufufafa.
“Saya bukan Psikiater saya bukan Neurolog. Saya menempuh pendidikan doktor bidang Kajian Behavior Neuroscience lebih spesifik lagi Gut-Brain Connection dengan serangkaian riset Biomolecular Marker otak yang radar, artinya kurang lebih saya cukup kompeten lah untuk memberi scientific opinion tentang otak dan perilaku,” ujar dokter Tifa dikutip Suara.com, Minggu (29/9/2024).
Dokter Tifa kemudian menyoroti berbagai tulisan Fufufafa di Kaskus mulai dari mengejek Gerindra dengan Garuda menstruasi.
“Garuda merah. Kata-kata ‘merah’ langsung membuat loncatan pikir atau flight of idea, dengan sesuatu yang berwarna merah, yaitu ‘darah menstruasi’. Sehingga dia otak dia memproses parapraksis, atau logika yang meleset,” tulis dokter Tifa.
“Bahwa Garuda merah yang menjadi logo Partai Gerindra, karena warnanya merah, maka Garuda itu sedang menstruasi. Di sini terlihat simptom ’Gangguan Proses Berpikir’ dan ‘Ingatan terbelah’,” imbuhnya.
Ia kemudian menyoroti celetukan lain Fufufafa terkait kata-kata ‘diculik kampret’. Kata-kata diculik menurut dokter Tifa sering kali diasosiasikan sebagai sosok prabowo.
![Dokter Tifa. [YouTube]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/11/22/45233-dokter-tifa.jpg)
Sementara kampret merupakan julukan Pro Jokowi terhadap Pendukung Prabowo.
“Jadi di sini terjadilah lagi terbang pikir. Pikirannya terbang, meloncat antara bocor, culik, kampret. Tiba-tiba lagi dia menulis ‘Oh nasibku, saya tidak tahu apa itu TPID, coba tanya atasan saya’ Jadi terjadilah lagi loncatan pikir, soal ketika Prabowo di acara Debat Pilpres,” ujar dokter Tifa.
“Ini adalah tanda-tanda Skizofrenia katatonik. Dan lebih jelas bisa ditanyakan kepada Pak @KRMTRoySuryo2 karena ayahanda beliau, guru saya di FK UGM adalah Begawan Profesor Psikiater sekaligus Neurolog, bereputasi Internasional, Allahuyarham Prof Dr dr KPH Soejono Prawirohadikusumo, Sp.S, Sp.KJ,” imbuhnya.