Suara.com - Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Gibran Rakabuming Raka yang kontradiktif baru-baru ini menjadi sorotan netizen saat keduanya membahas masalah pekerjaan di masa depan.
Dalam akun TikTok @/syauqizuhdi_ terlihat pasangan bapak dan anak ini membicarakan masalah pekerjaan dalam kesempatan yang berbeda.
Di mana, Gibran Rakabuming menjanjikan 19 juta lapangan pekerjaan yang akan dibuka ketika dirinya menjabat sebagai Wakil Presiden bersama Presiden terpilih, Prabowo Subianto.
"Akan terbuka 19 juta lapangan pekerjaan," kata dia dalam debat Cawapres beberapa waktu lalu seperti Suara.com kutip pada Sabtu (28/9/2024).
Baca Juga: Dokter Tifa Bongkar Tanda Pemilk Akun Fufufafa Punya Gangguan Psikopat dari Cara Penulisannya
Sementara itu, baru-baru ini, Presiden Jokowi justru mengatakan hal sebaliknya. Di mana, menurut orang nomor satu di Indonesia tersebut pada 2025 nanti, 85 pekerjaan bakal hilang.
"Justru di (tahun) 2025 85 juta pekerjaan akan hilang," ucap Presiden Jokowi seakan membantah ucapan Gibran Rakabuming Raka di masa lalu.
Tentu saja hal kontradiktif tersebut langsung menjadi perhatian. Sang pemilik akun merasa keheranan dengan perkataan pasangan bapak dan anak ini.
"Kok dibantah sama bapaknya sih? 85 juta bakalan hilang. Pekerjaan lebih banyak (yang hilang) daripada yang dibuka. 19 juta dikurang 85 juta, minus 64 juta. Itu juga kalau 19 jutanya nggak omon-omon," kata Syauqi.
"Ini gimana sih keluarga kontradiksi, semua saling batah-membantah," ucapnya yang diikuti pertanyaan serupa dari netizen.
Baca Juga: Ulasan Film The Battleship Island, Gelar Sejarah Suram Kerja Paksa Era Penjajahan Jepang
"19 juta darimana orang si samsul aja mulyono yang nyariin," sindir netizen dengan akun @sam***.
"Anak Abah kenapa sih? Emang pentingnya pekerjaan dimana? Yang penting pemerintah selalu memberikan Bansos,Rakyat tetap cinta Mas Gibran dan pak Jokowi," timpal @kuy***.
"10 juta lapangan kerja udah terwujud bang jadi buzzer," tambah @and***.
"Namanya juga janji politik, sing penting menang mas, wes lah emang bagus pindah warga negara," ungkap yang lain.