Mengenal Fenomena Doom Spending yang Disebut Bisa Miskinkan Gen Z & Milenial, Gaya Hidup atau Jebakan?

Yasinta Rahmawati Suara.Com
Kamis, 26 September 2024 | 20:05 WIB
Mengenal Fenomena Doom Spending yang Disebut Bisa Miskinkan Gen Z & Milenial, Gaya Hidup atau Jebakan?
Ilustrasi Membelanjakan Uang (freepik/storyset)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Istilah "doom spending" belakangan ini menjadi topik yang ramai jadi perbincangan di media sosial, terutama oleh para generasi Milenial dan Z. Sebenarnya apa makna dari fenomena ini? Benarkah doom spending disebut-sebut sebabkan gen Z dan milenial jadi miskin?

Istilah ini dianggap sebagai cara baru yang dilakukan oleh orang-orang untuk meredakan stres akibat berbagai masalah, mulai dari masalah ekonomi, pendidikan, hingga politik. Bagaimana caranya?

Orang-orang yang merasa stres atau cemas akibat berbagai masalah di atas, akan memanjakan diri lewat aktivitas berbelanja secara banyak dengan harapan agar mereka bisa mengatasi tekanan dan ketidakpastian.

Makna Fenomena Doom Spending

Baca Juga: Siap Kampanye Lewat Medsos Demi Incar Pemilih Gen Z, Rano Karno Ogah Tiru Joget Gemoy Prabowo: Gak Bisa, Terlalu Luwes

Setelah ditelusuri dari berbagai sumber, doom spending sendiri dapat diartikan sebagai perilaku ketika seseorang merasa cemas, stres, atau pesimis mengenai masa depan dan akhirnya mengeluarkan banyak uang secara berlebihan sebagai respons terhadap tekanan hidup yang mereka rasakan.

Ilustrasi belanja. (Dok: Istimewa)
Ilustrasi belanja. (Dok: Istimewa)

Aktivitas mengeluarkan banyak uang sebagai terapi stres ini dianggap mampu mengalihkan perhatian mereka terhadap masalah dan bisa meredakan stres. Kegiatan berbelanja memang bisa memberikan perasaan gembira dan lega, tetapi ingatlah bahwa perasaan ini hanya bersifat sementara.

Doom spending tidak hanya dipengaruhi oleh tingkat stres, tetapi juga perasaan takut tertinggal atau FOMO yang sering muncul di media sosial. Banyak orang mengikuti jejak para influencer yang menghabiskan uang untuk tren terbaru agar bisa merasa lebih bebas dan tidak dianggap ketinggalan tren.

Namun, sayangnya doom spending ini akan berdampak buruk jika dilakukan terus-menerus. Kebiasaan ini bisa berimbas pada kondisi keuangan kita di masa depan. Menghamburkan uang untuk hal-hal yang bukan prioritas dengan dalih untuk meredakan stres tidak bisa dijadikan kebiasaan.

Para generasi muda atau yang biasa dipanggil dengan sebutan gen Z kerap menjadi pelaku fenomena doom spending ini. Jika hal ini dianggap wajar, bukannya tidak mungkin kondisi keuangan gen Z di masa depan akan sulit untuk stabil.

Baca Juga: Program YouTube Shopping Affiliates Resmi Diluncurkan di Indonesia

Agar bisa terhindar dari doom spending ini, para gen Z diharapkan bisa menetapkan batasan pengeluaran dan paham betul mengenai prioritas. Gen Z juga harus belajar bahwa ada banyak cara untuk meredakan stres, tidak hanya terbatas pada menghamburkan uang saja.

Kontributor : Rizky Melinda

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI