Suara.com - Baru-baru ini, Kaesang Pangarep dan istrinya, Erina Gudono, menjadi sorotan publik setelah mengunggah kisah tentang roti seharga 25 USD atau Rp 400 ribu yang mereka beli di Amerika Serikat. Unggahan tersebut mendapat tanggapan dari komika Pandji Pragiwaksono, yang menyebut tindakan Kaesang dan Erina sebagai "humble brag." Tapi apa sebenarnya humble brag itu?
Mengutip Cambridge Dictionary, humble brag adalah istilah untuk seseorang yang mencoba memprotes atau merendahkan diri, tetapi secara tidak langsung memamerkan sesuatu yang mengesankan.
Sementara itu Merriam Webster menyebut Humble brag adalah tindakan membuat pernyataan yang tampaknya sederhana, merendah, atau kritis terhadap diri sendiri, namun sebenarnya dimaksudkan untuk menarik perhatian pada kualitas atau pencapaian seseorang yang mengesankan.
Misalnya, seseorang bisa terlihat pintar dengan melakukan humble brag tentang membaca salah satu buku yang dikenal sebagai salah satu buku tersulit di abad ke-20.
Baca Juga: Komika Ungkap Persamaan Kaesang Pangarep dan Vadel Badjideh: Sama-sama Dibikin Pusing Pasangan
Jika seseorang melakukan humble brag, mereka mengatakan atau menulis sesuatu, biasanya di internet, yang tampaknya merendahkan diri atau kritis terhadap diri sendiri, tetapi sebenarnya merupakan cara untuk menyombongkan kesuksesan atau pencapaian mereka.
Dalam kasus ini, Kaesang menceritakan bahwa ia membeli roti mahal tanpa mengetahui harganya terlebih dahulu. Menurut Pandji, meskipun Kaesang terkesan kaget dengan harga roti tersebut, mereka tetap membelinya dan bahkan membicarakannya di media sosial.
Pandji berpendapat bahwa meskipun roti itu disebut mahal, kenyataannya tetap dibeli dan dinikmati. Menurutnya, hal ini adalah bentuk humble brag, yaitu mengeluh tentang sesuatu yang mahal tapi tetap memamerkan bahwa mereka mampu membelinya.
Klarifikasi Kaesang yang Mengundang Reaksi
Awalnya, Kiky Saputri, co-host dalam podcast bersama Baim Cilik, mencoba menjelaskan bahwa Erina sebenarnya hanya ingin memprotes harga roti yang dianggap terlalu mahal. Namun, klarifikasi Kaesang tentang cerita di balik pembelian roti tersebut justru menurut Pandji mengganggu "narasi rapi" yang sudah dibangun oleh Kiky.
Baca Juga: Dulu Bernyali, Kaesang Pangarep Kini Mati Kutu Hadapi Skandal Jet Pribadi Hingga Fufufafa
Pandji kemudian menilai bahwa Kaesang sebaiknya lebih sensitif terhadap unggahannya, mengingat posisinya sebagai anak presiden. Menurut Pandji, di tengah kesulitan ekonomi yang dialami sebagian rakyat Indonesia, membagikan cerita tentang roti seharga Rp 400 ribu bisa dianggap kurang bijaksana.
Pandji Sarankan Minta Maaf
Pandji juga menyarankan agar Kaesang dan Erina meminta maaf kepada publik karena unggahan mereka dinilai tidak sensitif, terutama jika dibandingkan dengan upah minimum yang diterima masyarakat di Indonesia, seperti di Bantul yang hanya Rp 2,2 juta per bulan.
"Lebih baik Pak Kaesang dan istri minta maaf, karena tidak sensitif dengan situasi rakyat," ujar Pandji, sambil menyoroti bahwa harga roti tersebut setara dengan hampir 20% upah minimum di daerah seperti Bantul.
Dengan demikian, Pandji menilai tindakan Kaesang ini sebagai contoh humble brag, di mana kesan "mengeluh" tentang sesuatu yang mahal justru menjadi pamer bahwa mereka mampu membelinya.