Suara.com - Pegiat media sosial Dokter Tifa kembali mempertanyakan keaslian ijazah S1 Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ini bukan kali pertama ia mengkritik ijazah Jokowi. Sebelumnya, Dokter Tifa beberapa kali meragukan jika Jokowi adalah lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Terbaru, Dokter Tifa mengunggah tangkapan layar berupa cover skripsi Presiden Jokowi. Adapun judul skripsi Jokowi adalah "Studi Tentang Pola Konsumsi Kayu Lapis pada Pemakaian Akhir di Kotamadya Surakarta." Skripsi itu diselesaikan bapak Gibran Rakabuming Raka pada 1985 demi meraih gelar insinyur.
Selain skripsi, Dokter Tifa juga mengunggah video dari TikTok tentang Jokowi mengambil jurusan teknologi kayu di Fakultas Kehutanan UGM. Ia menilai jurusan itu adalah bukti kebohongan Jokowi yang mustahil dilawan.
"Kebohongan yang betul-betul sundul langit tak ada lawan karena melibatkan institusi Besar, UGM. Satu Joko Widodo, mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM, tidak pernah kuliah di jurusan Teknologi Kayu," tulis Dokter Tifa dalam cuitannya di X, Kamis (26/9/2024).
Baca Juga: Apakah Prabowo Bakal Lanjutkan Pondasi Ekonomi era Jokowi?
Pasalnya, kata Dokter Tifa, tidak pernah ada jurusan teknologi kayu di UGM. Ia mengungkap hanya ada 4 jurusan di Fakultas Kehutanan UGM pada 1980, yaitu jurusan Ekonomi dan Perusahaan Hutan, Silvikultur, Teknologi Kehutanan, dan Konservasi Sumber Daya Hutan.
"Kenapa? Karena tidak pernah ada jurusan Teknologi Kayu di Fakultas Kehutanan UGM, dari sejak berdirinya fakultas tersebut di tahun 1963 sampai sekarang. Ketika Joko Widodo kuliah di tahun 1980, ada 4 jurusan yang ada," jelasnya.
"Saat ini keempat jurusan tersebut sudah berganti nama, tetapi tetap tidak tidak ada jurusan Teknologi Kayu. Artinya, ketika Mulyono sampaikan dia kuliah di Fakultas Kehutanan jurusan Teknologi Kayu, entah dia lupa ingatan atau lupa contekan," jelasnya.
Dokter Tifa juga membahas pengakuan Jokowi yang pernah dibimbing oleh Ir. Kasmudjo. Menurutnya, hal itu adalah kebohongan karena nama pembimbing skripsi atas nama Joko Widodo adalah Prof. Ir. Achmad Soemitro.
"Dua, Joko Widodo yang kuliah di Fakultas Kehutanan UGM tahun 1980, tidak memiliki dosen pembimbing skripsi bernama Ir. Kasmudjo. Karena berdasarkan repository UGM, untuk skripsi mahasiswa bernama Joko Widodo, pembimbingnya adalah Prof. Ir. Achmad Soemitro (almarhum)," tambah Dokter Tifa.
Baca Juga: Dari Canggu ke IKN: Perusahaan Rusia Garap Resort Mewah
"Jadi, ketika Mulyono mengatakan bahwa dia dibimbing oleh Ir Kasmudjo, berarti dia lupa ingatan, dan sembarangan memanggil dosen untuk dia akui sebagai dosen pembimbing. Padahal, kalau benar dia pemilik skripsi yang termuat di Repository UGM, tidak mungkin seorang mahasiswa lupa siapa dosen pembimbingnya, kecuali dia penderita lupa ingatan," tandas Dokter Tifa.