Suara.com - Anggota Legislatif (aleg) terpilih Tia Rahmania menjadi sorotan setelah aksinya mengkritik Komisioner KPK Nurul Ghufron di acara Lemhanas.
Di acara pembekalan bagi anggota legislatif terpilih itu, Tia menyoroti kasus pelanggaran etik Nurul Ghufron di hadapan pimpinan KPK itu secara langsung yang menjadi pemateri.
Kader PDIP ini tampak tak suka melihat Ghufron sebagai pemateri antikorupsi sementara banyak kasus yang membelit Ghufron.
"Saya makin enek soalnya. Pusing saya. Izin ya pak, Pak Nurul Ghufron yang terhormat, yang kita hormati. Terjadi konflik di dalam batin saya. Lemhanas ini yang saya harapkan adalah pemateri-pemateri yang luar biasa di mana kami dibekali untuk menjadi modal kami 5 tahun ke depan," ujarnya.
Baca Juga: Bukan Karena Kritik KPK! PDIP Ungkap Alasan Sebenarnya Pecat Tia Rahmania
"Pak Nuruf Ghufron, daripada bapak bicara yang teori seperti ini. Mending bapak bicara kasus bapak, bagaimana bapak bisa lolos dewas, dewan etik, kemudian di PTUN sukses, bagaimana kasus bapak memberikan rekomen pada ASN, bagaimana kasus-kasus bapak yang lain, bapak bisa lolos," tambah Tia.
"Korupsi itu intinya etika dan moral. Saya adalah salah satu dosen antikorupsi. Karena Pak Ghufron sendiri yang membuka," tutur Tia Rahmania.
Usai video Tia mengkritik Nurul Ghufron itu lalu keluar surat keputusan pemecatan Tia sebagai anggota PDIP. Ini otomatis membuat wanita kelahiran Palangkaraya itu batal dilantik menjadi legislator di Senayan. Posisi Tia diganti mantan Pimred Majalah Historia, Bonnie Triyana.
Silsilah Tia Rahmania
Tia Rahmania adalah putri asli Dayak, Kalimantan, yang lahir di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, pada 30 Maret 1979. Dikutip dari Talawangnews.com, ayahnya bernama Badaruddin (alm) yang pernah menjabat sebagai Bupati Barito Utara tahun 1998-2003.
Baca Juga: Tia Rahmania Dipecat PDIP Karena Apa? Posisinya Digantikan Bonnie Triyana
Dikutip dari website ICW, antikorupsi.org, pernah tersangkut kasus korupsi mark up lelang ribuan meter kubik kayu ilegal pada tahun 2003.
Baraduddin dituduh me-mark up lelang ribuan meter kubik kayu ilegal hasil tangkapan tahun 2001. Setelah menjalani persidangan selama 10 bulan, majelis hakim menyatakan seluruh dakwaan tidak terbukti, karena itu Badaruddin divonis bebas.
Tia adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Kakaknya Wawan Wiraatmaja adalah anggota KPU Provinsi Kalimantan Tengah. Sementara adiknya, Nisa Rahimia, adalah anggota Komisi Penyiaran Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah.
Tia dibesarkan di Palangka Raya. Ia merupakan Lulusan SDN Langkai 12, SMPN 2 Palangka Raya dan SMAN 2 Palangka Raya. Lulus SMA, Tia melanjutkan kuliah di Universitas Indonesia (UI) mengambil jurusan Psikologi. Kini dia berprofesi sebagai psikolog.
Tia juga menjadi dosen di Universitas Paramadina dan pernah menjadi Dekan Fakultas Falsafah dan Peradaban. Pada tahun 2008, Tia menetap di Serang, Banten, setelah menikah dengan seorang pengusaha di sana.
Pada tahun 2019, Tia Rahmania mulai terjun ke dunia politik dengan menjadi kader PDI Perjuangan Provinsi Banten. Di PDIP Banten, Tia sempat dipercaya menjadi bendahara DPD. Tidak hanya itu, Tia juga pernah menjadi Ketua Banteng Muda Indonesia (BMI) Provinsi Banten.
Di tahun 2019 itu, Tia juga langsung ikut mencalonkan diri sebagai anggota legislatif namun gagal terpilih karena berada di urutan kedua. Baru di tahun 2024 ini, Tia Rahmania lolos sebagai anggota DPR RI. Namun kini ia telah dipecat dari partainya dan gagal melenggang ke Senayan.