Tak Senasib SBY, Rocky Gerung Skakmat Jokowi Pasca Lengser: Bukan Bekas Presiden, Tapi Presiden Bekas

Rabu, 25 September 2024 | 16:03 WIB
Tak Senasib SBY, Rocky Gerung Skakmat Jokowi Pasca Lengser: Bukan Bekas Presiden, Tapi Presiden Bekas
Kolase foto Rocky Gerung dan Jokowi. (X/@CakKhum ; Instagram/@jokowi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rocky Gerung kembali mengkritik tajam Presiden Joko Widodo, terutama terkait pengaruhnya pasca menyelesaikan tugas sebagai kepala negara.

Dilihat di potongan podcast-nya bersama KEADILAN TV yang diunggah akun X @/CakKhum, Rocky menegaskan bahwa setiap presiden sudah pasti akan kehilangan pengikutnya setelah purnajabatan, tak terkecuali Jokowi yang akan mengakhiri pemerintahannya pada bulan Oktober 2024 mendatang.

"Dengan sendirinya presiden yang nggak punya kuasa tidak akan lagi dianggap. SBY sekarang siapa yang anggap? Tapi nggak ada yang misalnya tutup hidung kalau SBY jalan-jalan ke mall kan?" tutur Rocky, dikutip pada Rabu (25/9/2024).

Mantan pengajar Universitas Indonesia itu lalu menyoroti citra dan wibawa SBY yang dinilai tetap baik selepas tak lagi menjadi presiden.

Baca Juga: Bukan Gibran, Rocky Gerung Bocorkan Pemilik Baru Akun Fufufafa: Mungkin Baru Terbongkar 20 Tahun Lagi!

"Konsekuensi itu, SBY masih beredar, orang terima, dia masih mampu menunjukkan watak presidentiality-nya. Sekarang kalau Jokowi lengser, siapa yang undang dia ceramah? BEM? Komunitas Luar Negeri? Kan nggak ada tuh. Bahkan orang anggap, mungkin orang akan lihat, Pak Jokowi itu bukan bekas Presiden tapi Presiden bekas," kata Rocky.

"Tapi sekali lagi ini bukan soal pribadi Pak Jokowi, ini soal dia yang dipilih dan punya kursi publik dan dia abaikan etika publik, sebagai Presiden tidak mengerti etika publik, mau diapain coba? Mau diajarin ya bagaimana," imbuhnya.

Rocky lalu menyoroti sejumlah aktivitas Jokowi beberapa bulan sebelum berakhirnya jabatannya sebagai RI 1, salah satunya ketika sang presiden lebih memilih untuk menghadiri pernikahan anak Khofifah Indar Parawansa ketimbang penutupan PON Aceh-Sumut.

"Memilih untuk datang ke perkawinan anaknya Ibu Khofifah daripada penutupan PON, itu bagaimana kita lihat? Mau cari apa di situ? PON itu kan peristiwa nasional," tandasnya menyayangkan keputusan Jokowi kala itu.

Baca Juga: Rocky Gerung: Jokowi Presiden Bekas, Beda dengan SBY dan Megawati yang Mantan Presiden

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI