Beda Sepak Terjang Gibran Vs Puan Maharani yang Kabarnya Diusulkan Jadi Wapres

Husna Rahmayunita Suara.Com
Rabu, 25 September 2024 | 12:16 WIB
Beda Sepak Terjang Gibran Vs Puan Maharani yang Kabarnya Diusulkan Jadi Wapres
Potret Gibran Rakabuming Raka dan Puan Maharani makan soto berasama. (Instagram/@puanmaharaniri)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Buntut postingan akun Kaskus Fufufafa yang sering berkomentar buruk, kelayakan Gibran Rakabuming Raka sebagai wakil presiden (wapres) terpilih kembali disorot. Tak sedikit yang meminta dirinya dibatalkan menjadi RI 2.

Di sisi lain, pegiat media sosial Jhon Sitorus mengungkapkan bahwa Ketua DPP PDIP Puan Maharani akan diusulkan menjadi wapres untuk menggantikan Gibran. Puan disebutnya akan dilantik sebagai wakil Prabowo Subianto.

“Prediksi publik saat ini mengarah pada Puan Maharani sebagai pengganti Gibran. Banyak yang yakin, Ibu Puan akan diusulkan dan dipilih oleh MPR untuk menjadi Wapres Prabowo,” ungkap Jhon melalui kanal YouTube MPTV.

Pegiat media sosial lainnya, yakni Alifurrahman juga menilai Prabowo menginginkan Puan menjadi wakilnya. Dalam hal ini, beda kelas Gibran dan Puan Maharani disorot. Apakah keduanya layak menjabat sebagai wapres?

Baca Juga: Jika Terbukti Fufufa, Rocky Gerung Sebut Gibran Bisa Gagal Dilantik Jadi Wapres

Gibran Rakabuming Raka

Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka. (Suara.com/Novian)
Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka. (Suara.com/Novian)

Gibran pernah bersekolah Sekolah Dasar Negeri (SDN) 16 Mangkubumen Kidul dan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Surakarta. Lalu, ia mengenyam jenjad SMA di Orchid Park Secondary School, Singapura.

Orchid Park Secondary School sendiri merupakan sekolah yang berfokus dalam bidang seni visual, pertunjukan, dan kepemimpinan pemuda. Usai lulus dari sana, Gibran juga memilih untuk kuliah di Singapura.

Ia tercatat sebagai mahasiswa Management Development Institute of Singapore (MDIS) dan lulus pada tahun 2007. Setelah itu, Gibran mengambil program Insearch di University of Technology, Sydney, Australia.

Usai menyelesaikan pendidikannya pada tahun 2010, Gibran kembali ke Indonesia dan membuka sejumlah bisnis di berbagai bidang. Rata-rata usahanya ini di ranah kuliner, termasuk Markobar (martabak) dan Chili Pari (katering).

Baca Juga: Kasus Fufufafa Tidak akan Bisa Membuat Gibran Dimakzulkan, Tapi...

Berhenti menjadi pebisnis, Gibran bergabung sebagai kader PDIP pada 23 September 2019. Saat itu, ia mendaftar di kantor DPC PDIP Solo. Selang satu bulan, ia pun mengajukan minatnya untuk maju Pilwalkot Solo 2020.

PDIP menyetujui hal tersebut hingga Gibran berhasil menjadi Wali Kota Solo dengan periode masa jabatan 2021-2024. Ia memimpin salah satu kota di Jawa Tengah itu bersama wakilnya, yakni Teguh Prakosa.

Puan Maharani

Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani. (Suara.com/Bagaskara)
Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani. (Suara.com/Bagaskara)

Sementara itu, Puan Maharani bersekolah di SD-SMA Perguruan Cikini (Percik), Jakarta. Setelahnya, ia melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi di Universitas Indonesia (UI) Jurusan Komunikasi Massa.

Di sisi lain, Puan pada Februari 2020, diberi gelar doktor kehormatan dari Undip dalam bidang kebudayaan dan kebijakan pembangunan manusia. Ia dinilai memiliki peran dalam penyusunan beberapa produk hukum.

Di antaranya, UU Nomor 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan Indonesia dan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2015 tentang Peraturan Pelaksanaan UU nomor 7 Tahun 2012 tentang Penanganan Konflik Sosial.

Lanjut, pada tahun 2022, Pukyong National University di Busan, Korea Selatan, juga memberikan gelar serupa. Puan dianggap sudah berdedikasi dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan kesetaraan gender.

Soal politik, Puan telah menggeluti bidang ini sejak usianya masih muda. Pada tahun 2006,  ia sudah terlibat dalam DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI). Lalu, ia ditunjuk menjadi Ketua DPP PDIP periode 2007-2010.

Tepatnya di bidang Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat. Puan juga pernah menduduki kursi anggota dewan menjabat Ketua Fraksi PDIP DPR RI selama dua periode, yakni pada tahun 2009-2014.

Puan kemudian ditunjuk sebagai Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan periode 2014-2019. Masa jabatan menterinya habis, ia dilantik menjadi Ketua DPR periode 2019-2024.

Kontributor : Xandra Junia Indriasti

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI