Suara.com - Pemula yang baru mendaftar jadi anggota gym, kerap dibuat bingung dengan banyaknya kelas olahraga sehingga tidak tahu mana jenis latihan yang cocok untuk diikuti.
Head of Fitness di Celebrity Fitness Indonesia dan Fitness First Indonesia, Triesca Ariesandy merangkum 6 kelas olahraga yang paling digemari di tempat gym, termasuk anggota pemula lengkap dengan beragam level kemampuan olahraga.
"Dari keseluruhan kelas. Baik untuk member beginner, ada pilihan gerakan lebih mudah. Dari yang jarang ikut kelas, bahkan sampai yang advance (mahir), jadi semua level kelas harus disesuaikan dengan masing-masing fisik peserta," ujar Triesca dalam acara Fitness Fest Xperience di Kuningan City Mall, Jakarta Selatan, Sabtu, 21 September 2024.
Adapun 6 kelas favorit anggota gym ini meliputi yoga, pound fit, core motion, body jam, dan body combat (100 dan best of the best) yang juga digelar secara khusus oleh Evolution Wellness Indonesia, untuk merayakan World Wellness Weekend selama seharian penuh sejak jam 8 pagi.
Baca Juga: LaLiga Jalin Kerja Sama dengan Bitget, Kembangkan Sinergi Olahraga dan Kripto
Mayoritas kelas ini merupakan jenis olahraga kardio, yaitu olahraga yang yang berfokus pada sistem peredaran darah dan pernapasan. Jenis olahraga ini sangat baik untuk meningkatkan kapasitas jantung dan paru-paru.
Apalagi khusus untuk pekerja kantoran, yang seharian duduk di kursi sehingga sedentary alias kurang aktivitas fisik sehingga kapasitas paru dan jantungnya cenderung lebih rendah.
Nah, berikut ini rincian 6 kelas olahraga paling banyak diminati di gym menurut Triesca:
1. Yoga
Triesca mengatakan olahraga yoga sangat baik untuk kesehatan mental dan pikiran. Ini karena yoga membuat orang yang melakukan olahraga tersebut bernapas dan berpikir secara sadar alias mindfulness.
Baca Juga: Lupakan Gawai, Ini Cara Asyik Olahraga Bareng Anak di Gym Kekinian
"Yoga lebih ke mindfulness, jadi kita eksplorasi gerakan-gerakan yoga, dan tentunya hari ini temanya afirmasi untuk supaya bukan hanya strength (kekuatan) secara fisik, tapi juga di dalam-nya strength (kuat)," jelas Triesca.
2. Pound Fit
Latihan ini diciptakan pemain drum dan atlet pada 2011 di Amerika Serikat. Inilah kenapa olahraga tersebut melibatkan stik yang menyerupai pemukul drum. Menurut Triesca, latihan ini mengkombinasikan kekuatan otot kaki, karan ada gerakan menekuk kaki dan memukul lantai.
"Kelas Pound, menggunakan stik, jadi mengkombinasikan lagu yang disesuaikan dengan gerakan memukul lantai semua secara total tubuh kerja bareng, jadi kardiovaskularnya dilatih," jelasnya.
3. Body Jam
Meski terlihat mudah, menarik merupakan aktivitas yang menguras energi fisik karena memerlukan koordinasi tubuh yang baik. Nah, kata Triesca, buat orang yang ingin mencoba menari namun tubuhnya masih belum 'luwes' maka body jam sangat disarankan.
"Terus ada body jump, itu kelas dance cardio. Kalau nggak bisa dance kaku-kaku, ini pilihan tepat, karena gerakannya mudah diikuti, tapi juga dapat juga essence (inti) dance-nya," paparnya.
4. Coremotion
Sama seperti body jam, olahraga ini juga melibatkan aktivitas menari. Hanya saja gerakannya berfokus pada area core yaitu untuk menguatkan otot perut, panggul, dan punggung.
"Gerakan latihan tersebut, digunakan sambil menggunakan lagu-lagu top forty yang lagi favorit sekarang," kata Triesca.
5. Body Combat 100
Jenis olahraga yang tercipta sejak 25 tahun silam ini merupakan gerakan olahraga yang disesuaikan dengan lagu khusus. Olahraga ini tidak terbatas gender, karena bisa untuk perempuan dan lelaki.
6. Body Combat best of the best
Latihan fisik ini tidak hanya sekadar menyesuaikan gerakan dengan musik, tapi juga dikombinasikan dengan gerakan seni bela diri. Seperti gerakan menonjak, memukul, hingga menendang yang akan melatih koordinasi seluruh tubuh.
Terakhir, Triesca mengatakan karena mayoritas kelas olahraga gym tersebut merupakan jenis kardio. Maka kalori yang terbuang selama 60 menit atau satu jam berolaharaga jumlahnya cukup besar.
"Kalau average (rata-rata)nya, ini semua kelas kardio bisa bakar 400 sampai ke 700 kalori. Tentunya lelaki dan eprempuan berbeda, level fisik akan berbeda nanti hasilnya," pungkas Triesca.