Bye-Bye Kampus, Halo Kantor! Menghadapi Gegar Budaya dari Fresh Graduate ke Karyawan

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 24 September 2024 | 18:43 WIB
Bye-Bye Kampus, Halo Kantor! Menghadapi Gegar Budaya dari Fresh Graduate ke Karyawan
Ilustrasi pencari kerja - fresh graduate. (freepik.com/freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Saat beralih dari kehidupan sebagai mahasiswa menuju dunia kerja dan karier, banyak perubahan besar yang terjadi. Dunia kerja menghadirkan dinamika yang berbeda dari masa-masa kuliah. Apa saja yang perlu disiapkan fresh graduate?

HR Consultant dan Career Coach Hairul, M.PSi, menjelaskan perbedaan tidak hanya soal status, tetapi jenis aktivitas, target, dan lingkungan juga mengalami pergeseran yang signifikan. Perbedaan inilah yang sering kali mengejutkan banyak lulusan baru, sehingga adaptasi yang baik menjadi sangat penting.

"Kehidupan saat kita menjadi mahasiswa atau pelajar sangat berbeda dengan kehidupan di dunia kerja. Tidak hanya pada status dan jenis aktivitas yang baru, melainkan segala aspek yang ada di tempat kerja sangat berbeda. Dimulai dari lingkungan kantor, rekan kerja yang lintas usia, hingga target-target yang mungkin tekanannya berbeda dengan target saat kita menjadi mahasiswa," terang Hairul, saat berbincang dengan Suara.com, Selasa (24/9/2024).

Hairul pun membagikan beberapa persiapan yang perlu dipahami fresh graduate, sebelum memasuki dunia kerja:

Baca Juga: Viral Gegara Uang Rp100 Karyawan Alfamart Disemprot Pelanggan

1. Perbedaan Lingkungan dan Aktivitas

Selama kuliah, aktivitas sehari-hari cenderung lebih fleksibel dan berfokus pada belajar serta berinteraksi dengan sesama mahasiswa dan dosen. Di dunia kerja, kita dihadapkan pada lingkungan kantor yang lebih formal dengan berbagai usia dan latar belakang yang berbeda. Tekanan juga semakin besar karena pekerjaan menuntut target tertentu yang jauh lebih nyata dan memiliki konsekuensi langsung terhadap kinerja dan karier kita.

Saat kuliah, tantangan lebih bersifat akademis, seperti menyelesaikan tugas atau lulus ujian. Sementara itu, di dunia kerja, tantangan beralih ke hal yang lebih praktis, seperti menyelesaikan proyek sesuai tenggat waktu, beradaptasi dengan budaya kerja perusahaan, dan berkolaborasi dengan berbagai orang dari latar belakang yang berbeda.

2. Pentingnya Mengenal Diri Sendiri

Pengalaman berorganisasi saat kuliah sebenarnya dapat memberikan bekal penting bagi seseorang ketika memasuki dunia kerja. Organisasi mengajarkan keterampilan komunikasi, manajemen waktu, dan kemampuan bekerja dalam tim. Namun, yang lebih penting dari semua itu adalah kemampuan untuk mengenali diri sendiri.

Baca Juga: 3 Tips Sukses Magang Biar Gampang Dapat Kerja: Jangan Cuma Bantu Fotokopi!

Mengenali diri sendiri adalah langkah awal untuk bisa sukses dalam dunia kerja. Kita harus memahami kekuatan, kelemahan, dan cara kita bereaksi terhadap tekanan. Saat kita mengenal diri sendiri dengan baik, kita akan lebih mudah mengendalikan diri, mengatasi tekanan, dan menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja yang baru. Mengenal diri juga membantu kita untuk bersikap profesional dan berperilaku dengan tepat dalam menghadapi situasi yang belum pernah dialami sebelumnya.

"Sebelum bertemu dengan orang dan lingkungan baru, kita juga sepenuhnya harus mengenali diri kita sendiri. Kita harus tahu bagaimana bersikap dan berperilaku di lingkungan dan orang-orang baru yang mungkin tidak pernah kita temukan saat kuliah dulu. Karena, dengan mengenali diri sendiri, kita akan bisa mengendalikan diri sendiri dengan cara yang baik dan tepat," terangnya lagi.

3. Kompetensi dan Profesionalisme

Perusahaan akan menuntut kita untuk menunjukkan kompetensi di bidang pekerjaan yang kita pilih. Tidak hanya itu, kita juga harus bisa fleksibel, mengatur waktu dengan baik, dan tetap menjaga profesionalitas di setiap situasi. Dunia kerja menuntut kita untuk menguasai keterampilan tertentu, tetapi lebih dari itu, dunia kerja juga menuntut kemampuan manajemen diri.

Ini berarti kita tidak hanya dituntut untuk menguasai pekerjaan secara teknis, tetapi juga mampu mengelola tekanan, berkolaborasi dengan orang lain, dan menyelesaikan tugas-tugas dengan efektif.

"Selain itu, sudah dapat dipastikan bahwa saat kita bekerja, perusahaan menuntut kita untuk kompeten di bidang pekerjaan kita. Tak jarang juga kita dituntut profesionalitas dan fleksibel dalam waktu yang bersamaan, sehingga lagi-lagi, setelah kita mampu mengenali diri kita sendiri, kita juga dituntut mampu mengetahui apa kebisaan atau kemampuan kita untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik," terang lulusan Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya ini.

4. Pengelolaan Emosi yang Baik

Aspek lain yang sangat penting ketika memasuki dunia kerja adalah kemampuan mengelola emosi. Saat kita berhadapan dengan lingkungan baru dan orang-orang yang mungkin berbeda dengan yang kita temui selama kuliah, emosi kita akan diuji. Tekanan dari atasan, ekspektasi perusahaan, dan target pekerjaan dapat memicu stres dan rasa frustrasi.

Kemampuan mengendalikan emosi dan menjaga keseimbangan mental menjadi kunci untuk tetap produktif dan menikmati pekerjaan. Pengelolaan emosi yang baik membantu kita tetap tenang dalam menghadapi konflik, bekerja dengan lebih efektif, dan menjaga hubungan yang baik dengan rekan kerja.

"Tak dapat dipungkiri, bertemu dengan orang baru di ekosistem baru juga akan memengaruhi emosi kita. Mampu mengatur serta mengontrol emosi kita sangat bermanfaat ketika kita memasuki dunia kerja. Sehingga, hal yang harus kita siapkan juga sebelum memasuki dunia kerja adalah pengelolaan emosi yang baik agar kita dapat bertahan dan mencintai pekerjaan kita," pungkasnya.

5. Kunci Sukses di Dunia Kerja

Kesuksesan di dunia kerja tidak hanya bergantung pada keterampilan teknis, tetapi juga pada kemampuan untuk mengenali dan mengelola diri sendiri. Dunia kerja adalah tempat di mana profesionalisme, kompetensi, dan pengendalian diri menjadi syarat mutlak untuk bertahan dan berkembang.

Menjadi pribadi yang sadar akan emosi dan mampu mengontrolnya akan membantu kita beradaptasi dengan tekanan dan tantangan baru. Dengan begitu, kita tidak hanya bisa bertahan di lingkungan kerja, tetapi juga bisa berkembang dan mencintai pekerjaan kita.

Perpindahan dari dunia kuliah ke dunia kerja memang menantang, tetapi dengan mengenali diri sendiri dan mengelola emosi dengan baik, kita dapat menghadapi tantangan tersebut dengan lebih percaya diri. Kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan baru, menjaga profesionalitas, dan tetap tenang di bawah tekanan adalah keterampilan yang sangat penting untuk mencapai kesuksesan di dunia kerja.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI