Dosa Besar Membuka Aib Orang Lain dalam Islam

Vania Rossa Suara.Com
Senin, 23 September 2024 | 14:54 WIB
Dosa Besar Membuka Aib Orang Lain dalam Islam
Ilustrasi Dosa Membuka Aib Seseorang (Unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam Islam, menjaga lisan merupakan salah satu bentuk ibadah yang sangat penting. Salah satu perbuatan yang sangat dilarang dalam Islam adalah membuka aib orang lain atau yang lebih dikenal dengan istilah ghibah. Perbuatan ini dianggap sebagai dosa besar dan memiliki dampak yang sangat buruk bagi pelakunya maupun orang yang digunjingkan. Lalu, apa dosa membuka aib orang lain?

Secara istilah, aib merupakan suatu sifat buruk atau tidak menyenangkan yang ada pada diri manusia. Bila disebarkan, aib bisa membuat malu seseorang. Aib menjadi bagian dari masa lalu seseorang, maka baiknya kita menutup rapat, dan tidak menyebarkan dengan tujuan untuk menjelekkan orang lain.

Hukum Membuka Aib Orang Lain

Agama Islam telah mengatur hukum bagi yang suka menyebarkan aib orang lain. Hukum membuka aib orang lain dalam Islam bisa dibedakan tergantung terhadap niat dan tujuannya. Namun pada dasarnya, membuka aib orang lain atau ghibah hukumnya dilarang dalam agama Islam. Bahkan dijelaskan alam buku Dosa-dosa Jariah (2019) oleh Riziem Aizid, menggunjing atau membuka aib orang lain menjadi salah satu bentuk fitnah.

Baca Juga: Hukum Islam Suami Pelit Sama Istri, Baim Wong Diduga Miliki Sifat Ini

Hukum menyebarkan aib orang lain dijelaskan oleh Nabi Muhammad SAW, melalui beberapa hadis. Rasulullah SAW pernah bersabda tentang larangan mencari-cari aib orang lain pada hadis, yang berbunyi:

Jauhilah oleh kalian prasangka, sebab prasangka itu adalah ungkapan yang paling dusta. Dan janganlah kalian mencari-cari aib orang lain, jangan pula saling menebar kebencian dan jadilah kalian orang-orang yang bersaudara” (HR Bukhari).

Dijelaskan pula, umat Islam yang menutupi aib seseorang maka akan mendapat ganjaran yang setimpal dari Allah SWT. Aib orang itu akan ditutup oleh Allah SWT. Hal itu tertuang dalam hadis yang berbunyi:

Barangsiapa menutupi aib seorang, Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat” (HR Muslim).

Hadis lain tentang amalan menutup aib orang lain juga dijelaskan seperti yang diriwayatkan oleh Abu Daud:

Baca Juga: Ayah Tak Menafkahi Anak, Bagaimana Perspektif Hukum Islam dan Negara?

Siapa melihat aurat [aib orang lain] lalu menutupinya, maka seakan-akan ia menghidupkan bayi yang dikubur hidup-hidup” (HR Abu Daud).

Dosa  Membuka Aib Orang Lain

Dosa membuka aib sesama Muslim disebut sangat besar dan akan terus mengalir walaupun orang yang melakukannya sudah meninggal dunia. Allah SWT juga memperingatkan umat Islam tentang larangan mengumbar aib dalam Al-Qur'an. Salah satu ayat yang mengaturnya adalah surat Al Hujurat ayat 12.

Dalam ayat itu dijelaskan, dosa menyebar aib orang lain diibaratkan seperti memakan daging saudaranya yang telah mati. Berikut ini bunyi ayat tentang dosa mengumbar aib orang lain:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱجْتَنِبُوا۟ كَثِيرًا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ ٱلظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا۟ وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, karena sesungguhnya sebagian dari prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan dan aib orang lain dan janganlah kamu menggunjing [gibah] sebagian yang lain. Apakah seseorang dari kamu suka memakan daging saudaranya yang telah mati? Maka sudah tentu kamu jijik kepadanya. [Oleh karena itu, jauhilah larangan-larangan yang tersebut] dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang." (QS Al-Hujurat: Ayat 12)

Tak hanya ayat Al-Quran, hadis tentang aib orang lain juga diriwayatkan oleh Tirmidzi. Hadis itu menjelaskan, saat orang lain membuka aib, maka Allah SWT akan membuka aib orang tersebut. Berikut ini bunyinya:

“Wahai sekalian orang yang mengaku berislam dengan lisannya padahal iman itu belum masuk ke dalam hatinya. Janganlah kalian menyakiti kaum muslimin! Janganlah menjelekkan mereka! Jangan mencari-cari kekurangan mereka! Sebab, barang siapa mencari-cari kekurangan saudaranya yang muslim, niscaya Allah akan mencari-cari kekurangannya. Barang siapa yang Allah cari-cari kekurangannya, niscaya Allah akan membongkar aibnya dan mempermalukannya, walaupun dia berada di dalam rumahnya.” (HR. Tirmidzi no. 2032, Ibnu Hibban no. 5763, dari Ibnu Umar radhiyallaahu ‘anhuma).

Contoh Menutupi Aib Orang Lain

Mengingat besarnya dosa yang didapat setelah kita membuka aib orang lain, maka sebaiknya jauhi kebiasaan tersebut. Sebaliknya, kita harus menjaga dan menutup rapat bila mengetahui aib seseorang.

Lantas apa saja contoh perilaku yang mencerminkan menutupi aib orang lain? Berikut in beberapa contoh menutupi aib orang lain:

  • Tidak cerita kepada orang lain tentang masalah rumah tamgga teman yang sedang berantakan.
  • Saat tidak sengaja mendengarkan pertengkaran tetangga, tidak mengejeknya dengan tetangga lain secara diam-diam.
  • Tidak mengumbar dosa teman melalui media sosial.
  • Saat mengetahui kekurangan atau ketidaksempurnaan teman secara fisik, tidak membahas dan mengejeknya dengan teman-teman lain.
  • Tidak menyebarkan keburukan orang di media sosial dengan tujuan untuk mempermalukannya di hadapan banyak orang bahkan yang belum mengenalnya.

Itu tadi penjelasan tentang dosa membuka aib seseorang yang penting untuk dipahami agar tidak makin terjerumus.

Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI