Suara.com - Psikolog dari Asosiasi Profesi Produktivitas Indonesia (APPRODI), Endang Retno Wardhani, membagikan sejumlah tips untuk mengatasi konflik antara orang tua dan anak.
Menurutnya, kunci utama dalam menyelesaikan konflik keluarga adalah melalui komunikasi terbuka dan saling memaafkan, sehingga kedua pihak bisa lebih saling memahami.
"Perbedaan cara pandang antara orang tua dan anak adalah hal yang wajar terjadi, namun konflik ini bisa diatasi dengan komunikasi terbuka," ujar Endang Retno, dikutip dari Antara, Sabtu (21/9/2024).
Endang Retno Wardhani menekankan pentingnya bagi orang tua untuk mengambil jeda ketika berada dalam situasi emosional. Ia menyarankan agar masalah dibicarakan di waktu yang lebih tenang agar komunikasi berjalan efektif.
"Ketika situasi emosional muncul, sebaiknya ambil jeda dan sepakati bersama untuk membahas masalah tersebut di lain waktu," tambahnya.
Menurut psikolog lulusan Universitas Padjadjaran ini, komunikasi terbuka dapat dimulai dari anak atau orang tua.
"Dengan memahami akar masalah dan mencari solusi bersama, konflik bisa diselesaikan tanpa berlarut-larut," jelasnya.
Lebih lanjut, Dhani menjelaskan bahwa orang tua perlu membuka diri dan memberikan contoh yang baik dalam berkomunikasi dengan anak. Komunikasi yang baik akan membantu orang tua dan anak memahami perbedaan pendapat mereka, dan pada akhirnya, keduanya bisa saling memaafkan.
"Orang tua harus terbuka untuk mendengarkan pandangan anak dan menyepakati solusi yang bisa diterima oleh kedua belah pihak," katanya.
Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk membangun komunikasi terbuka antara orang tua dan anak, antara lain: duduk bersama untuk membahas masalah, mendengarkan sudut pandang anak, melihat sisi baik dari perbedaan yang ada, serta mendiskusikan konsekuensi dari pilihan yang diambil.
Dengan cara ini, orang tua dan anak bisa menemukan pemahaman yang lebih baik dan menghindari konflik di masa depan.