Suara.com - Prestasi yang sangat membanggakan dicapai oleh Callista Cayleen Gandha, seorang siswi kelas 12 dari NationalHigh Jakarta School di kancah internasional. Ia berhasil meraih medali emas dalam kompetisi International Science Project Competition (ISPC) yang diselenggarakan secara hybrid oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA) dari tanggal 30 Agustus hingga 2 September 2024.
Kompetisi sains begengsi itu diikuti oleh ratusan partisipan dari berbagai negara di seluruh dunia, baik melalui platform daring maupun luring. Negara-negara peserta meliputi Indonesia, Filipina, Vietnam, Thailand, UEA, Korea Selatan, Rumania, Kazakhstan, dan Belarus.
Dalam ajang tersebut, Callista mengangkat penelitian yang berjudul "The Impact of Artificial Intelligence on Employment and Employee Behavior". Penelitian ini mengkaji dampak perkembangan kecerdasan buatan terhadap lapangan kerja dan perilaku karyawan di berbagai sektor industri.
Callista menjelaskan bahwa kemajuan pesat dalam bidang kecerdasan buatan dalam beberapa tahun terakhir, seperti kemunculan teknologi ChatGPT, telah menciptakan dampak yang signifikan di berbagai bidang, termasuk pekerjaan dan perilaku karyawan.
Baca Juga: Inovasi Fox Logger Berbasis AI Bawa Industri Logistik ke Level Baru
“Artificial Intelligence telah ada selama beberapa dekade, tetapi perkembangan terbarunya telah mengubah cara kita berinteraksi dengan teknologi dan bahkan cara kita bekerja. Perubahan ini mengharuskan kita untuk terus memantau dan menyesuaikan diri dengan perkembangan yang ada," ujar Callista dari rilis yang diterima Suara.com.
Ia menjelaskan bahwa ketertarikan terhadap topik ini muncul setelah ia membaca beberapa artikel tentang bagaimana robot dan sistem otomatisasi dapat menggantikan berbagai tugas yang sebelumnya dilakukan oleh manusia.
Selama kompetisi, Callista mempresentasikan hasil risetnya yang mengungkapkan bagaimana kecerdasan buatan dapat mempengaruhi berbagai aspek pekerjaan, mulai dari pergeseran keterampilan yang dibutuhkan hingga dampaknya terhadap kesejahteraan karyawan. Ia berharap hasil penelitiannya dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi pemahaman masyarakat mengenai tantangan dan peluang yang dibawa oleh teknologi ini.
"Melalui partisipasi saya dalam lomba sains internasional ini, saya berharap dapat menyebarkan pengetahuan dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesiapan dan adaptasi dalam menghadapi perubahan teknologi yang cepat. Kecerdasan buatan akan terus berkembang dan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan kita. Oleh karena itu, kita perlu siap untuk menghadapi perubahan tersebut dengan sikap positif dan kesiapan untuk belajar," tambah Callista dengan penuh semangat.
Prestasi Callista dalam ISPC 2024 bukan hanya merupakan kebanggaan pribadi, tetapi juga membawa nama baik bagi sekolahnya. Keberhasilan ini menjadi contoh inspiratif bagi banyak siswa lain untuk mengejar mimpi mereka dan berkontribusi pada penelitian dan inovasi di bidang sains dan teknologi.
Baca Juga: Berkat Selembar Kain Bersejarah, Wajah Yesus Berhasil Diciptakan Kembali oleh AI