Seperti Rasulullah SAW dan Khadijah, Ini Keistimewaan Menikah di Bulan Rabiul Awal

Vania Rossa Suara.Com
Kamis, 19 September 2024 | 13:45 WIB
Seperti Rasulullah SAW dan Khadijah, Ini Keistimewaan Menikah di Bulan Rabiul Awal
Ilustrasi menikah di bulan Rabiul Awal (Pexels.com/Danu Hidayatur Rahman)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bulan Rabiul Awal adalah bulan yang istimewa bagi umat Islam. Selain menjadi bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW, banyak yang percaya bahwa menikah di bulan ini memiliki keutamaan tersendiri. Lalu, apa keistimewaan menikah di bulan Rabiul Awal?

Menikah sendiri merupakan bentuk dari mengikuti perintah Nabi Muhammad SAW, yang mana Nabi menyatakan pernikahan adalah sunah yang bersifat wajib bagi yang mampu. Rasulullah SAW bersabda;


النِّكَاحُ سُنَّتِيْ فَمَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِيْ فَلَيْسَ مِنِّيْ

Artinya: Nikah adalah sunnahku, barang siapa yang tidak mengikuti sunnahku, maka ia bukan bagian dariku. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Baca Juga: Puasa di Hari Maulid Nabi 12 Rabiul Awal, Boleh atau Tidak? Ini Bacaan Niatnya

Ada yang menyebut bahwa menikah di bulan Rabiul Awal akan mendatangkan kesialan atau malapetakan, tetapi dijelaskan bahwa syariat Islam menyeru kepada masyarakat untuk tidak meyakini perkara itu. Seperti dijelaskan dalam kitab Ghayatu Talkhishi Al-Murad min Fatawi ibn Ziyad, halaman 206 berikut:

مسألة: إذا سأل رجل آخر: هل ليلة كذا أو يوم كذا يصلح للعقد أو النقلة؟ فلا يحتاج إلى جواب، لأن الشارع نهى عن اعتقاد ذلك وزجر عنه زجراً بليغاً، فلا عبرة بمن يفعله، وذكر ابن الفركاح عن الشافعي أنه إن كان المنجم يقول ويعتقد أنه لا يؤثر إلا الله، ولكن أجرى الله العادة بأنه يقع كذا عند كذا، والمؤثر هو الله عز وجل، فهذا عندي لا بأس به، وحيث جاء الذم يحمل على من يعتقد تأثير النجوم وغيرها من المخلوقات،

Artinya: “Suatu permasalahan : apabila seorang bertanya kepada orang lain apakah malam ini atau hari ini layak untuk mengadakan akad atau pindah rumah? Maka dia tidak diperkenankan untuk menjawabnya."

Dari penjelasan tersebut dapat kita pahami bahwa tidak ada pandangan baik ataupun buruk bagi seseorang yang melaksanakan pernikahan di bulan Rabiul Awal.

Buya Yahya menjelaskan bahwa menikah di bulan Maulid Nabi atau Rabiul Awal bagi muslim diperbolehkan asalkan sesuai syariat Islam. Jika pernikahan dilaksanakan sesuai syariat, pasangan itu dan seluruh keluarganya akan mendapatkan keistimewaan menikah di bulan Rabiul Awal, yaitu sebagai berikut:

Baca Juga: Puasa di Maulid Nabi Tanggal Berapa? Raih Keistimewaan Berpuasa di Hari Khusus

1. Menghilangkan dan membersihkan dosa

Pernikahan merupakan mengikuti anjuran dan firman Allah SWT agar kita menjauhi tingkah laku orang-orang jahiliyah. Oleh karenanya, berdasarkan firman Allah SWT dalam Al-Qur'an surat Al Ahzab ayat 21, seseorang yang menjalankan perintah Allah SWT termasuk salah satunya melaksanakan pernikahan akan menghilangkan dan membersihkan dosa sampai sebersih-bersihnya.

Surat Al Ahzab ayat 21 itu berbunyi:

Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan taatilah Allah dan rasul-Nya. Sesungguhnya, Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait, dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” (QS. Al-Ahzab: 21)

2. Mendapat berkah dari Allah SWT

Nabi Muhammad menikahi Khadijah binti Khuwailid di bulan Rabiul Awal di Mekkah ketika Nabi berusia 25 tahun dan Khodijah berusia 40 tahun. Pernikahan mereka berlangsung pada 10 Rabiul Awal. Pernikahan mereka diberkahi dengan sejumlah anak laki-laki dan perempuan. Oleh karenanya, menikah di bulan Rabiul Awal atau bulan Maulid Nabi membuka pintu berkah seluas-luasnya dari Allah SWT kepada pasangan pengantin.

3. Membawa kebahagiaan dan ketentraman

Momentum sakral bulan penuh berkah di Rabiul Awal membuka peluang pernikahan seseorang dipenuhi dengan kebahagiaan dan ketentraman. Allah SWT berfirman:

"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang." (QS. Ar-Rum: 21).

4. Membangun rumah tangga kokoh berdasarkan ketakwaan dan kesadaran terhadap pengawasan dari Allah SWT

Allah SWT mengingatkan pentingnya menjalin hubungan rumah tangga yang kokoh dengan jalan benar. Allah SWT berfirman:

"Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan daripadanya Allah menciptakan istrinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu." (QS. An-Nisa: 1).

Menikah di bulan Rabiul Awal sama halnya dengan membangun rumah tangga kokoh berdasarkan perintah Allah SWT tersebut di atas. Itu juga menunjukkan ketakwaan seseorang dan kesadaran pasangan atas kuasa Allah SWT dalam menyatukan dua jiwa manusia. Demikian itu keistimewaan menikah di bulan Raboul Awal.

Kontributor : Mutaya Saroh

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI