Suara.com - Nama Erina Gudono dicatut menjadi judul dalam artikel yang dibuat oleh The Daily Pennsylvanian. Diketahui menantu Presiden Jokowi itu tengah menempuh pendidikan S2 Master of Science di Fakultas Social Policy and Practice (SP2) University of Pennsylvania (UPenn), Amerika Serikat.
Namun dalam perjalanannya ke Amerika Serikat beberapa waktu lalu, Erina menerima kritik keras dari publik karena gaya hidupnya yang hedon sehingga dinilai tak sesuai dengan pendidikan master yang ditempuhnya.
Imbas hal itu, beasiswa yang didapat Erina ketika masuk UPenn dinilai tak pantas seperti yang tertuang dalam judul koran di kampus UPenn.
"Erina Gudono menantu Presiden Joko Widodo asal Indonesia menghadapi backlash (reaksi) soal beasiswa yang diterimanya di Penn's School of Social Policy Practice, bersama kritik latar belakang privelese yang membuat Erina dinilai tak pantas mendapatkannya (beasiswa)," bunyi keterangan yang disertakan oleh pihak The Daily Pennsylvanian dalam unggahannya pada Selasa (17/9/2024).
Baca Juga: Terima Kasih Erina Gudono! Koran Kampus Pennsylvania Naik Pamor Sampai Dapat Retweet Belasan Ribu
Lantas bagaimana cara Erina Gudono dapat beasiswa di UPenn? Simak penjelasan berikut ini.
Cara Erina Gudono Dapat Beasiswa di UPenn
Erina Gudono sempat mengungkap caranya mendapat beasiswa dari UPenn ketika membuka sesi Q&A bersama followers-nya di Instagram.
Istri Kaesang ini mengaku pernah mendapat beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan beberapa tahun lalu, namun tidak digunakan sehingga kali ini menggunakan beasiswa parsial untuk masuk UPenn.
"Untuk S2 aku diterima LPDP (PK 158) tapi nggak sempat aku pakai karena kelamaan urusan visa, kerja macem-macem dan udah expired, lalu ada beasiswa parsial dari UPenn ini," kata Erina Gudono lewat Instagram Story.
Dikutip dari situs resmi LPDP Kemenkeu, beasiswa parsial merupakan beasiswa umum untuk jenjang magister dan doktor yang diperuntukkan bagi Warga Negara Indonesia (WNI) dengan skema pendanaan bersama antara LPDP dengan individu Penerima Beasiswa.
Namun ditegaskan bahwa sumber dana beasiswa parsial berasal dari individu, tidak boleh bersumber dari APBN/APBD.
Sebelumnya Erina juga mengaku bahwa ada beberapa universitas di Amerika Serikat yang menjadi targetnya untuk melanjutkan pendidikan. Pada tahun 2023 lalu, Erina dinyatakan lolos tahap akhir program Master of Business Administration (MBA) di Stanford University dan Master of Science di University of Pennsylvania (UPenn).
Namun akhirnya Erina memilih UPenn karena jadwalnya lebih fleksibel mengingat kondisinya kini sedang hamil. Erina juga sempat membandingkan kampus Stanford dan UPenn sebelum menjatuhkan pilihannya.
"Jadi 2023 aku lolos tahap akhir Stanford MBA & UPenn MSc. Waktu itu aku belum tau kalau hamil. Tapi udah nyiapin kemungkinannya," ungkap Erina.
"Program Standford full offline 2 tahun. Sedangkan program UPenn yang aku tuju di School of Social Policy lebih fleksibel ada pilihan kelas offline dan online, hanya 1 tahun aja dan praktikumnya di organisasi UN. Jadi opsi yang oke banget buat aku," sambungnya.
"Planning waktu itu kalau hamil aku ambil UPenn dulu mungkin suatu hari nanti bisa ke Stanford. Kalau belum hamil, aku ambil Stanford lalu ke UPenn bisa next time. Alhamdulillah waktu tau aku hamil aku langsung ambil UPenn," pungkas Erina.
Walau masuk University of Pennsylvania pakai beasiswa, Erina juga mengungkap beberapa biaya yang harus dikeluarkannya sendiri.
"Butuh biaya daftar kampus. Ini contoh estimasi biaya pendaftaran ke 4 kampus + 2X GMAT + 1X tes IELTS ku tahun 2019," kata Erina menyertakan sebuah tabel estimasi biaya.
"Semakin prepare makin baik, kalau bisa tes Inggris sekali aja. Daftar kampus secukupnya yang kalian benar-benar pengen. Nggak wajib ambil / les GMAT juga kalau nggak perlu jadi lebih berhemat," ungkapnya.
Kontributor : Trias Rohmadoni