Suara.com - Perseteruan ibu dan anak, antara Nikita Mirzani dan Laura Meizani alias Lolly semakin memanas. Usai dituduh pernah hamil dan melakukan aborsi, gadis 17 tahun tersebut akhirnya buka suara.
Diketahui sebelumnya, tangkapan layar percakapan Lolly dengan temannya yang bernama Cindy beredar di media sosial. Dari sana terlihat, keduanya sempat membicarakan perihal kehamilan yang menunjukkan sebuah testpack garis dua dan perut buncitnya.
Namun, perihal kabar tersebut, dengan sangat emosi Lolly membantahnya. Meski begitu ia mengakui jika testpack tersebut memang miliknya. Hanya saja, testpack garis dua tersebut didapat karena dirinya sempat mengonsumsi obat hormon.
"Di sini gue juga (dibilang) hamil. Coba kasih tahu buktinya, dari dokter, cek di mana, dokter siapa, rumah sakit mana, jam berapa? Kalian pikir kalau testpack garis dua itu karena hamil?" ucapnya dengan nada tinggi.
Baca Juga: Konflik Lolly dan Nikita Mirzani Semakin Memanas, Kelakuan Vadel Badjideh Dicibir: Mental Kerupuk
Lolly mengaku periode menstruasinya sempat berantakan saat dirinya masih menetap di Inggris. Karena tak datang bulan selama beberapa waktu, ia pun mencoba memeriksakan dirinya ke dokter. Setelah dicek, rupanya menurut dokter ia mengalami kekurangan hormon.
"Kenapa kok testpack bisa garis dua tapi gak hamil? Iya karena pada saat itu sebelum gue ke Indo, gue gak haid. Dan di UK gue cek kenapa gue gak haid. Dokter bilang gue kekurangan hormon," tulis Lolly dalam unggahannya, dikutip Suara.com pada Kamis (19/9/2024).
Lebih lanjut, Lolly mengaku mengonsumsi obat hormon setiap hari atas anjuran dokter. Pengobatan tersebut dilakukan agar siklus menstruasinya kembali normal.
"Gua minum obat tersebut dari gua masih di UK hingga gua ke Indo beberapa bulan lalu, udah lama banget. Jadi dari situ hormon gua menambah banyak banget dan ngebikin testpack garis dua!," ucap remaja tersebut.
"Pada saat itu pun gua cek ke halodoc dan dr dari halodoc nya yang suruh gua testpack dan liat hasil nya apa? Ternyata garis dua tapi samar nah katanya dokter iya karna kamu konsumsi obat hormon tersebut. BUKAN KARNA HAMIL!" imbuhnya.
Lolly pun mengaku saat ini siklus menstruasinya sudah kembali lancar berkat konsumsi obat itu.
"Sebenernya ini privasi untuk gua karna ini tentang kesehatan gua bukan untuk konsumsi publik! Gitu aja singkat ceritanya," tandasnya.
Testpack Positif Tapi Tidak Hamil, Apa Penyebabnya?
Lantas, bisakah hal tersebut terjadi? Testpack sendiri bekerja dengan cara mendeteksi keberadaan hormon human chorionic gonadotropin (hCG) yang terdapat di dalam air seni atau urine.
Dikutip Morula IVF, hormon ini hanya akan ada dalam tubuh wanita saat sel telur yang telah dibuahi menempel di dinding rahim. Kadar hormon ini juga akan meningkat seiring bertambahnya usia kehamilan.
Penggunaan alat tes kehamilan ini memiliki keakuratan hingga 99%. Meski begitu, hasil testpack yang tidak akurat juga masih mungkin saja terjadi. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh waktu penggunaan atau cara menggunakan testpack yang kurang tepat.
Berikut beberapa faktor yang bisa membuat hasil testpack positif tapi tidak hamil antara lain:
1. Hamil Kimia
Kehamilan kimia adalah kehamilan yang disebabkan karena adanya kadar hCG dalam urine. Kondisi ini dapat terjadi saat sel telur yang sudah dibuahi (embrio) tidak berhasil menempel pada dinding rahim sehingga tidak bisa tumbuh dan berkembang.
Hal ini dapat menyebabkan hasil testpack pertama positif dan kedua negatif. Kehamilan kimia ini biasanya disebabkan oleh banyak hal, mulai dari kurangnya hormon progesteron, adanya jaringan parut, hingga ada kelainan pada rahim.
2. Hamil Ektopik
Kehamilan ektopik merupakan jenis kehamilan yang terjadi di luar rahim, tepatnya di dalam tuba falopi. Kondisi ini biasanya terjadi saat embrio terhambat di dalam tuba falopi ketika perjalanan menuju rahim. Kehamilan ektopik juga bisa terjadi di mulut rahim, ovarium, bahkan ruang abdomen.
3. Keguguran
Keguguran yang baru terjadi juga bisa membuat hasil tes kehamilan positif palsu. Kondisi ini terjadi biasanya akibat lambatnya penurunan kadar hormon hCG. Hormon tersebut tetap ada dalam darah dan urine bahkan hingga usia 6 minggu pada akhir kehamilan. Hal ini dapat ditandai dengan hasil test positif tapi menstruasi.
4. Ada Darah atau Protein dalam Urine
Kondisi lainnya yang juga bisa memberikan hasil test pack positif palsu adalah adanya darah atau protein di dalam urine. Kondisi ini bisa terjadi karena adanya beberapa masalah kesehatan seperti infeksi saluran kemih, penyakit ginjal, dan kista ovarium. Selain itu, adanya sel kanker ovarium dan masalah kelenjar pituitari juga bisa menyebabkan hasil testpack positif palsu.
5. Konsumsi Obat Tertentu
Konsumsi beberapa jenis obat ternyata juga bisa mengakibatkan hasil tes positif palsu pada saat menggunakan test pack. Beberapa jenis obat yang bisa mengacaukan hasil tes testpack seperti obat penenang, antikonvulsan, dan obat hipnotik.
6. Testpack Sudah Kadaluarsa
Penggunaan testpack yang sudah kadaluarsa juga bisa mengakibatkan hasil yang tidak akurat. Selain itu, suhu ruangan tempat menyimpan test pack yang terlalu panas atau lembab juga dapat merusak alat tes kehamilan tersebut.