Suara.com - Tahi lalat bagi sebagian orang dianggap sebagai ciri khas unik, tapi ada juga yang pilih menghilangkannya karena menyebabkan rasa tidak percaya diri atau bahkan menganggu fungsi tubuh. Tapi bahaya nggak sih menghilangkan tahi lalat?
Umumnya seseorang pilih menghilangkan tahi lalat yang ada di wajah, atau yang berukuran besar dan menganggu proses bernapas karena menutup lubang hidung. Contohnya, seperti Enno Lerian yang mengaku tidak percaya diri dan karena tahi lalat di dekat hidungnya cukup menganggu.
Tapi ternyata proses menghilangkan tahi lalat tidak semudah itu loh, karena ada tahapan panjang yang harus dilalui pasien. Apalagi tahi lalat bisa jadi cikal bakal kanker kulit atau melanoma.
Dermatologi dan Venereologi alias Spesialis Kulit dan Kelamin dr.R.Rendy Nugroho, Sp.DVE menjelaskan tahi lalat tercipta karena berkumpul atau membesarnya sel melanosit yang masih bersarang, selaiknya berbentuk kantong di satu lokasi kulit.
Dari sekumpulan sel melanosit ini, kata dr. Rendy, sebelum dihilangkan dokter kulit akan lebih dulu memeriksa dan memastikan semua sel tersebut merupakan sel jinak.
"Makanya kalau tahi lalat kita tetap lakukan biopsi kulit, karena kita harus lihat selnya satu-satu. Kalau sel melanosit itu biasanya kita kirim ke patologi anatomi, jangan sampai ada satu sel yang mengarah ke ganas. Kalau ada satu sel ke ganas, kita ada langkah selanjutnya," ujar dr. Rendy dalam acara Candela User Meeting oleh PT Regenesis Indonesia di Jakarta pada Sabtu, (15/9/2025).
Biopsi kulit adalah prosedur untuk mengangkat sebagian jaringan kulit dari tubuh sebagai sampel pemeriksaan laboratorium.
Selanjutkan jika hasil pemeriksaan tahi lalat dipastikan seluruh sel melanositnya merupakan sel atau tumor jinak, maka proses menghilangkan tahi lalat bisa dilakukan. Umumnya proses menghilangkan tahi lalat yaitu eksisi, pencukuran, kauterisasi hingga laser.
Dokter yang berpraktik di RS Siloam Hospital TB Simatupang ini menjelaskan eksisi adalah proses operasi menggunakan pisau bedah, untuk menghilangkan tahi lalat berukuran besar hingga akarnya.
Baca Juga: Tumbuh Rambut Putih Halus di Tempat Tak Biasa, Dokter Peringatkan Tanda Kanker
"Tahi lalat harus dipastikan benjolan jinak. Setelah dipastikan, jika jinak bisa dilakukan pilihan eksisi atau laser, setelahnya seperti yang dijelaskan (pemulihan) bisa pakai laser fraksional dengan mesin Frax Pro," jelasnya.