PON 2024 'Gagal?' Deretan Kejanggalan di Aceh-Sumut Bikin Publik Geram

Farah Nabilla Suara.Com
Selasa, 17 September 2024 | 16:17 WIB
PON 2024 'Gagal?' Deretan Kejanggalan di Aceh-Sumut Bikin Publik Geram
Momen wasit Eko beri kartu kuning untuk Sulteng di sepak bola PON. (ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/YU)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara atau PON 2024 menuai banyak kritikan karena ada beberapa hal yang nampak janggal sehingga menimbulkan tanda tanya.

Mulai dari akomodasi, transportasi, fasilitas atlet, anggaran, hingga konsumsi juga menjadi polemik yang ramai dibahas di media sosial.

Terbaru, kabar mengenai kontroversi wasit ketika memimpin pertandingan antara Aceh vs Sulawesi Tengah menyeruak, sehingga publik semakin yakin jika ada kejanggalan di gelaran PON 2024.

Dihimpun dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa kejanggalan ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara atau PON 2024.

Baca Juga: Penuh Kontroversi, Wasit Tinju PON 2024 Lampung vs Sumatera Utara Dinonaktifkan

1. Polemik Makanan

Viral sebuah video yang dibagikan oleh akun Instagram @fakta.indo yang menampilkan kotak snack berisi roti dan santan kemasan.

Paket makanan tersebut dikeluhkan oleh sejumlah atlet Judo yang berlaga di Gelanggang Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh.

Pasalnya, paket makanan tidak sesuai ekspektasi karena seharusnya makanan berupa roti diberi pendamping minuman, bukan santan.

Alhasil cuplikan video tersebut menuai komentar negatif dari warganet yang menyerang pihak penyelenggara serta panitia.

Baca Juga: Saaih Halilintar Dihubungi Petugas Pajak Usai Dituding Tak Punya NPWP: Keluarga Kami Patuh

2. Kontroversi Wasit

Menindaklanjuti viralnya kabar wasit yang kontroversi ketika Aceh melawan Sulawesi Tengah, kini PSSI telah menerjunkan tim investigasi untuk menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi.

Wasit Eko Agus Sugih Harto yang mendapat bogem mentah dari pemain Sulteng, Muhammad Rizky Saputra, dianggap tak netral ketika mengawal pertandingan.

Diduga adanya keterlibatan ‘mafia sepak bola’ dalam pertandingan tersebut karena beberapa kali sang wasit memberi keputusan-keputusan yang mengundang amarah penonton.

Kendati demikian, sanksi akan tetap diberikan kepada pemain dan wasit jika memang terbukti melakukan kecurangan dalam laga tersebut.

3. Polemik Venue

Ikatan Mahasiswa Olahraga Indonesia (IMORI) melakukan penelusuran terkait kejanggalan-kejanggalan pada gelaran PON 2024. Salah satu temuan yang diinformasikan adalah terkait venue.

Mereka menuturkan bahwa ada beberapa lokasi atau venue yang sebetulnya belum siap dan belum layak digunakan, tapi terkesan dipaksakan.

"Pembangunan venue PON mengalami keterlambatan dan tidak sesuai sehingga menimbulkan ketidaknyamanan bagi para atlet dan penonton," ujar Ketua Umum Imori, Gurky Sembiring.

Lebih lanjut, Sekjen IMORI Ainun Samidah juga menegaskan jika pihaknya akan terus mengawal PON XXI Aceh- Sumut 2024.

"Ini kita lakukan agar ditindaklanjuti dan tidak lagi ada kejadian serupa di pesta olahraga di Indonesia ke depan," tandasnya.

4. Kejanggalan Anggaran

Menurut laman Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), anggaran yang disiapkan untuk konsumsi atlet, pelatih, dan ofisial untuk PON Aceh-Sumut 2024 mencapai Rp42,5 miliar.

Sementara konsumsi makan besar untuk atlet senilai Rp50 ribu dan snack mencapai Rp18 ribu per porsi.

Sehingga publik menilai paket makanan yang diberikan kepada atlet kurang layak dan ada kejanggalan.

Kemudian, Koordinator MaTA (Masyarakat Transparansi Aceh) menilai jika anggaran konsumsi sudah janggal sejak awal.

"Kalau dilihat dari sisi bujet, pengadaan makanan dan snack di proses perencanaan sudah berpotensi terjadi mark up. Standar di Aceh (makanan) Rp30 ribu itu sudah sangat mewah," ujarnya.

Kontributor : Damayanti Kahyangan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI