Suara.com - Disc Jockey (DJ) jadi salah satu profesi yang diidam-idamkan generasi muda saat ini. Yuk kita simak asal-usul DJ dan perkembangannya dari masa ke masa!
Melansir laman Billboard, DJ adalah profesi yang bermula dari dunia penyiaran radio pada awal abad ke-20. Pada masa itu, penyiar radio yang memutar musik rekaman dari piringan hitam atau vinyl, disertai dengan komentar dan pengantar, mulai dikenal sebagai DJ.
Istilah "Disc Jockey" merujuk pada orang yang "mengendalikan piringan musik (disc) untuk pendengar radio. Seiring berjalannya waktu, pada era 1940-an dan 1950-an, DJ mulai merambah dunia hiburan di luar radio, terutama kelab malam dan acara sosial. Di sini, mereka memainkan musik untuk menghibur pengunjung, meskipun belum dengan peralatan modern seperti yang kita kenal sekarang.
![Ilustrasi Disc Jockey / Ilustrasi DJ. [Pixabay.com]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/05/17/63629-ilustrasi-disc-jockey-ilustrasi-dj.jpg)
Zaman Keemasan DJ: Dari Disko hingga Era Elektronik
Era 1970-an menjadi masa keemasan bagi DJ, terutama di klub-klub disko yang menjamur di seluruh dunia. Encyclopedia of Popular Music menyebut DJ seperti Grandmaster Flash dan Kool Herc memopulerkan teknik turntablism, di mana mereka menggunakan turntable untuk memanipulasi suara secara kreatif, seperti scratching dan beatmatching. DJ bukan lagi hanya pemutar lagu, tetapi seniman yang menciptakan pengalaman musik yang dinamis dan interaktif.
Perkembangan terus berlanjut di era 1980-an dan 1990-an, ketika teknologi elektronik semakin maju. Perangkat lunak DJ, controller, dan alat-alat canggih lainnya memungkinkan DJ untuk melakukan mixing dan produksi musik secara lebih kompleks. Musik elektronik seperti house, techno, dan trance pun berkembang, dan DJ menjadi tokoh sentral dalam penyebaran dan popularitas genre-genre tersebut.
DJ Hunt dan Peranannya dalam Meningkatkan Jumlah DJ Perempuan
Selama bertahun-tahun, dunia DJ didominasi oleh laki-laki, terutama karena stereotip budaya kelab malam yang sering diasosiasikan dengan maskulinitas. Namun, pandangan ini perlahan berubah, seiring dengan semakin banyaknya perempuan yang terjun ke dunia DJ dan menunjukkan kemampuan serta bakat luar biasa.
Hambatan yang sebelumnya dihadapi oleh DJ perempuan, seperti akses ke peralatan, pelatihan, dan kesempatan tampil, kini mulai berkurang. Banyak DJ perempuan yang berhasil mematahkan stereotip dan membuktikan bahwa industri ini tidak hanya milik laki-laki. Platform musik dan media pun semakin sering menyoroti kiprah DJ perempuan, memberikan inspirasi bagi generasi baru untuk mengejar karir di bidang ini.
Baca Juga: Dinar Candy Ngaku Selesaikan Skripsi dalam Waktu 1 Bulan, Ditanya Judul Malah Gelagapan
Salah satu inisiatif yang membantu memperbanyak DJ perempuan adalah ajang DJ Hunt, yang digelar oleh Blondies dan Popular Magazine. Kompetisi ini memberikan ruang bagi perempuan untuk menunjukkan kemampuan mereka dan bersaing di industri yang sebelumnya didominasi oleh laki-laki. DJ Hunt tidak hanya menjadi ajang adu bakat, tetapi juga sebagai platform untuk melatih dan membimbing para calon DJ perempuan melalui kelas intensif bersama mentor-mentor berpengalaman.