Suara.com - Video Rocky Gerung yang mengkritik kondisi Timnas Indonesia viral di media sosial dan menuai banyak kontroversi.
Dalam kritiknya, Rocky Gerung mengatakan bahwa naturalisasi yang terjadi saat ini adalah bentuk penipuan terhadap sensasi.
"Karena apa yang sekarang disebut sebagai naturalisasi itu semacam penipuan terhadap sensasi itu," jelasnya.
Lebih lanjut, Rocky juga menjelaskan bahwa seharusnya Timnas Indonesia itu diisi oleh pemain yang berasal dari Indonesia.
Baca Juga: Kekurangan Mees Hilgers Dibongkar Eks Orang Dalam FC Twente: Dia Sering...
“Betul bahwa sepakbola itu olahraga yang mendunia dan orang akan menyaksikan kegembiraan di lapangan, tetapi Timnas itu harusnya datang dari bibit kita,” tuturnya.
Sehingga, tren naturalisasi tersebut dianggap sebagai tindakan yang dapat menghambat proses pembibitan pemain asli Indonesia.
Setelah video tersebut viral, banyak yang mempertanyakan kapasitas Rocky Gerung dalam mengkritik sepak bola.
Apakah Rocky Gerung paham bola?
Rocky Gerung adalah seorang akademisi yang pernah mengajar filsafat di Universitas Indonesia selama 15 tahun.
Baca Juga: Thom Haye Blak-blakan Gagal ke Como 1907, Klub Ini Jadi Biang Keroknya
Dalam lingkup pendidikan, kiprahnya sudah tidak diragukan lagi. Lalu, bagaimana dengan olahraga, khususnya sepak bola?
Menurut informasi yang dihimpun, Rocky Gerung memang aktif dalam dunia olahraga. Bahkan, ia juga memiliki kontribusi mengharumkan nama Indonesia di kelas dunia.
Beberapa waktu lalu Rocky Gerung berhasil membawa medali emas panjat tebing Indonesia di gelaran Olimpiade Paris 2024.
Bukan sebagai atlet, tapi ia berperan sebagai Pengurus Pusat Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI).
Dalam struktur kepengurusan, Rocky dipercaya sebagai Wakil Ketua Bidang Panjat Tebing Alam dan Rekreasi.
Dengan jabatan tersebut, ia cukup aktif mengkampanyekan cabang olahraga panjat tebing ke seluruh masyarakat Indonesia.
Sementara pada Olimpiade Paris 2024, ia mendampingi Veddriq Leonardo, satu-satunya atlet panjat tebing Indonesia yang masuk ke perempat final sekaligus menjadi juara, setelah mengalahkan lawannya Wu Peng atlet asal Cina.
Sehingga, kiprah Rocky Gerung cukup gemilang di cabang olahraga panjat pinang. Sementara untuk sepak bola, tidak ada rekam jejak yang menampilkan dirinya sebagai pengamat maupun aktif dalam lapangan hijau.
Sehingga, banyak yang mengatakan bahwa kritikan Rocky Gerung terkait naturalisasi Timnas kurang kuat argumen karena tidak memiliki riwayat sebagai sosok yang paham sepak bola.
Di sisi lain, ucapan Rocky juga dibenarkan oleh beberapa pihak, salah satunya adalah Peter Gontha, mantan Dubes Indonesia untuk Polandia.
Senada dengan Rocky, Gontha juga sepakat jika Timnas sebaiknya tidak terlalu banyak diisi oleh pemain naturalisasi. Dalam argumennya, Gontha mengkhawatirkan soal kewarganegaraan pemain naturalisasi atau diaspora akan kembali ke negara awalnya jika karirnya di Timnas Indonesia telah usai.
Kontributor : Damayanti Kahyangan