Rasa Sakitnya Sama! Ini Beda Nyeri Haid vs Usus Buntu

Minggu, 15 September 2024 | 12:00 WIB
Rasa Sakitnya Sama! Ini Beda Nyeri Haid vs Usus Buntu
Spesialis Kandungan dan Kebidanan Mitra Keluarga Kelapa Gading, dr. Boy Abidin Sp.OG, Subsp.(K) FER saat menjelaskan tentang beda nyeri haid vs usus buntu (Suara.com/Dini Afrianti)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dokter spesialis kandungan meminta perempuan berhati-hati membedakan nyeri haid dan usus buntu, lantaran rasa sakitnya cukup serupa. Sehingga jika salah penanganan penyakitnya bisa terlambat. Memang apa bedanya ya?

Apendistis atau susu buntu adalah kondisi saat kantung yang merupakan bagian dari usus besar, yang terletak di sisi kanan bawah perut mengalami peradangan.

Sementara itu, nyeri haid atau dismenore adalah sensasi nyeri berdenyut atau kram perut sebelum dan selama periode menstruasi.

Spesialis Kandungan dan Kebidanan Mitra Keluarga Kelapa Gading, dr. Boy Abidin Sp.OG, Subsp.(K) FER mengatakan rasa sakit pada dua kondisi ini kerap mirip. Apalagi pada perempuan yang gemar menyantap makanan pedas.

Baca Juga: Tips Meredakan Nyeri Haid

"Jadi yang paling sering dan bertetanggaan itu nyeri haid dan usus buntu, sama orang atau perempuan yang bermasalah dengan gerakan usus yang meningkat, biasanya sering makan yang pedas-pedas dan segala macam itu," ujar dr. Boy dalam acara pembukaan 3 poli baru di Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta, Selasa, 9 September 2024.

Dokter yang tergabung dalam Women’s Health and Wellness Clinic ini juga mengingatkan sakit usus buntu berbeda dengan nyeri lambung, karena posisi lambung cenderung di bagian atas sedangkan usus buntu di sisi kanan bawah perut.

Banyak orang dibuat bingung antara nyeri haid dan usus buntu karena adanya gerakan yang berlebihan, serta rasa sakitnya yang serupa. Sehingga saat melakukan penegakkan diagnosa, maka dokter akan bertanya seputar periode menstruasi.

Bahkan tidak jarang, dokter akan melakukan pemeriksaan mendalam seperti dugaan adanya kista coklat atau kista endometriosis.

"Saat ini kita lihat siklus haidnya, kita bakal nanya kapan siklus haidnya. Selalu kita tanya kapan hari terakhir haidnya, berkaitan dengan nyeri haidnya nggak? Ada kista endometriosis yang nyerinya hanya pada saat menstruasi saja." paparnya.

Baca Juga: Kena Usus Buntu, Ria Ricis Kapok Jajan Sembarangan

Bahkan lebih jauh dari itu, jika siklus menstruasi dianggap baik-baik saja, maka dokter akan beranjak pada penyakit seperti usus buntu hingga gangguan lain pada saluran pencernaan.

"Begitu dia tidak menstruasi, maka dia akan tidak ada nyeri. Jadi nyeri itu di luar masa haid, maka kita akan berpikir bukan dari masalah kandungannya, tapi lebih ke masalah penyakit dalam atau di pencernaanya," jelas dr. Boy.

Adapun untuk penanganan lebih lanjut, dr. Boy bisanya akan berdiskusi dengan dokter bedah hingga dokter penyakit dalam untuk memastikan sumber masalah pada tubuh pasien. Inilah sebabnya kata dr. Boy, jika alami nyeri hebat saat menstruasi disarankan segera jalani pemeriksaan.

"Jadi kalau perempuan masuk menstruasi atau masa subur, kita harus evaluasi dan evaluasi USG, kita pastikan kandungannya aman, tidak ada tumor, tidak ada kista," paparnya.

"Kalau itu sudah clear baru kita sarankan untuk ke dokter bedah atau dokter penyakit dalam untuk dicari tahu apakah ini akrena usus buntunya atau karena pencernaan." lanjut dr. Boy.

Pendapat yang sama juga diutarakan COO Mitra Keluarga, dr. Nurvantina Pandina dan jadi alasan pihaknya meluncurkan poli Little Stars Pediatric Clinic, Advanced Digestive Care hingga Women’s Health and Wellness Clinic. Kata dia tubuh perempuan yang kompleks, maka perlu penanganan lebih lengkap termasuk dengan deteksi dini.

"Jadi masyarakat atau keluarga yang mengalami keluhan, itu bisa secepatnya datang untuk berkonsultasi sehingga bisa dilakukan deteksi dini dan segera ditangani, sebelum dalam kondisi berat, itulah kenapa medical check up penting. Kami anggap ibu itu adalah tulang punggung keluarga, semua urusan di rumah kalau ibu sakit macet," timpal dr. Nurvantina.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI