Suara.com - Riwayat pendidikan dan karier Retno Marsudi turut menjadi perhatian usai Menteri Luar negeri (Menlu) RI ini terpilih menjadi utusan khusus oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Pencapaian yang membanggakan ini diumumkan oleh Antonio Guterres selaku Sekretaris Jenderal (Sekjen PBB) pada hari Jumat (13/9) lalu. Retno Marsudi terpilih untuk menjadi utusan khusus di bidang air.
“Ini bertujuan untuk menggalang kemitraan dan upaya bersama guna memajukan agenda air, termasuk menindaklanjuti hasil Konferensi Aire Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) 2023.” demikian tulisan dalam rilis resmi PBB.
Retno Marsudi akan mengemban amanat baru tersebut pada 1 November 2024 setelah menyelesaikan tugas sebagai Menlu RI.
Baca Juga: Pro Kontra! DPR RI Debatkan Program Pensiun Tambahan, Rieke Diah Pitaloka Sampaikan Interupsi Tegas
Pendidikan Retno Marsudi
Memiliki nama lengkap Retno Lestari Priansari Marsudi, Menlu RI wanita pertama ini menghabiskan masa sekolah dasar hingga SMA di Semarang, kota kelahirannya. Istri dari Agus Marsudi ini lulus dari SMA 3 Semarang yang termasuk sekolah favorit.
Setelah itu, Retno merantau ke Jogja demi melanjutkan pendidikan di Universitas Gadjah Mada. Di Kampus Kerakyatan inilah Retno Marsudi mendapatkan gelar sarjana Ilmu Hubungan Internasional. Ia lulus dari UGM di tahun 1985.
Usai dari Jogja, Retno Marsudi menimba ilmu ke Haagse Hogeschool di Den Haag, Belanda. Melalui beasiswa dari kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Retno Marsudi mengambil jurusan Undang-Undang Uni Eropa. Tak berhenti di situ, Retno Marsudi kembali melanjutkan pendidikan ke Universitas Oslo, Norwegia dengan jurusan Studi Hak Asasi Manusia.
Karier Retno Marsudi
Mengutip dari laman Kemenlu, berikut adalah riwayat karier Retno Marsudi sebelum akhirnya menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Indonesia selama hampir 10 tahun.
1. Bertugas di Kedutaan Besar Indonesia di Canberra (1990-1994) dan di Den Haag (1997-2001)
Baca Juga: Pendidikan Moncer Ernest Prakasa, Disorot gegara Sindir Menkominfo Budi Arie yang Bela Erina Gudono
2. Direktur Kerjasama Intra dan Antar Regional Amerika dan Eropa, 2001-2003
3. Direktur Eropa Barat, 2003-2005
4. Direktur Jenderal Amerika dan Eropa, 2008 - 2012
5. Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Norwegia dan Republik Islandia, 2005 - 2008
6. Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Belanda, 2012 - 2014
7. Menteri Luar Negeri, Oktober 2014 - sekarang.
Selama menjabat di bidang pemerintahan, Retno Marsudi kerap menerima tugas-tugas berat, salah satunya adalah ketika ia ikut bergabung dalam Tim Pencari Fakta pembunuhan Munir Said Thalib, aktivis hak asasi manusia pada tahun 2004 lalu.
Retno Marsudi juga sempat bertugas untuk membicarakan isu yang memojokkan Indonesia karena pembantaian warga Timor Lester di Santa Cruz, Dili.
Kontributor : Hillary Sekar Pawestri