Tren Baru Industri Makanan: Sehat, Nikmat, dan Berkelanjutan

Risna Halidi Suara.Com
Jum'at, 13 September 2024 | 17:23 WIB
Tren Baru Industri Makanan: Sehat, Nikmat, dan Berkelanjutan
Ilustrasi makanan dan minuman (Pixabay/27707)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Industri makanan saat ini tengah mengalami pergeseran signifikan dalam preferensi konsumen. Hal tersebut diakui oleh Market and Commercial Excellence Lead Cargill Southeast Asia, Stephanie Sajuti.

Ditemui awak media dalam acara pameran Food Ingredients Asia yang berlangsung di JI Expo Jakarta, beberapa waktu lalu, Stephanie mengakui bahwa semakin banyak individu yang sadar akan pentingnya gaya hidup sehat.

Ilustrasi makanan pemicu bahagia (Pexels/Anete Lusina)
Ilustrasi makanan  (Pexels/Anete Lusina)

Hal itu, lanjutnya, sukses mendorong produsen makanan untuk berinovasi dan menghadirkan produk-produk yang lebih aman, sehat dan bernutrisi. Lebih lanjut, Stephanie juga membahas soal tren konsumsi makanan terkini. Apa saja? Berikut penjelasannya!

Pertama, konsumen kini lebih selektif dalam memilih makanan. Mereka mencari produk-produk yang rendah gula, garam, dan lemak, serta kaya akan nutrisi. "Hal ini tercermin dari semakin populernya produk-produk yang mengklaim sebagai healthy for me," kata Stephanie, ditulis Suara.com Jumat (13/9/2024).

Baca Juga: Denada Tambunan dan Asri Welas Tebarkan Gaya Hidup Sehat Lewat Pesta Terbesar Komunitas Zumba di Dunia

Kedua, munculnya tren pengalaman sensori yang dicari. Meski kesehatan menjadi prioritas, Stephanie menyebut konsumen juga menginginkan makanan yang enak dan lezat.

Oleh karena itu, produsen makanan terus berinovasi untuk menciptakan pengalaman sensori yang lebih kaya, seperti meningkatkan jumlah isian cokelat atau menciptakan tekstur yang lebih lembut di mulut.

Ketiga, adanya kesadaran akan asal usul dari sebuah produk. Konsumen disebut semakin peduli dengan asal-usul bahan baku yang digunakan dalam produk makanan.

Mereka juga cenderung memilih produk-produk yang berasal dari sumber yang berkelanjutan dan memiliki proses produksi yang transparan.

"Ketiga ada concious consumption origin yang menjadi daya jual. Selain itu juga ada beberapa segment pasar yang lebih berkelanjutan," tambahnya lebih lanjut.

Baca Juga: Tak Cukup Dry Food, Ini Alasan Kucing Butuh Makanan Basah

Market and Commercial Excellence Lead Cargill Southeast Asia, Stephanie Sajuti. (Suara.com/ Risna Halidi)
Market and Commercial Excellence Lead Cargill Southeast Asia, Stephanie Sajuti. (Suara.com/ Risna Halidi)

Keempat atau yang terakhir, gaya hidup modern yang serba cepat mendorong permintaan akan produk makanan yang praktis dan mudah dibawa. Produk-produk dengan ukuran yang sesuai untuk sekali makan serta kemasan yang praktis menjadi semakin populer.

"Keempat convenience, lifestyle kembali ke sebelumnya yang lebih grab and go. Dengan seperti itu kita juga meliat produk dengan ukuran tertentu dan kebutuhan produknya harus seperti apa."

Sebagai penutup, Stephanie mengaku akan selalu ada Harga atau cost tertentu untuk membuat makanan menjadi lebih sehat.

"Tapi itu tangtangan sekaligus opportunity. Makanya kami juga bekerjasama dengan customer untuk terus mencari keseimbangan itu," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI